Banyuwangi, Aktual.com – Banyak kader Partai Persatuan Pembangunan yang mengaku kecewa kepada Romahurmuziy. Kekecewaan para kader itu karena sikap Romi yang mempertontokan “kegilaannya dalam menjilat” calon presiden Joko Widodo.
Menurut Ketua DPW PPP Jawa Timur KH Muhammad Ikrom Hasan kelakuan Romi tidak menunjukkan kemuliaan islam dalam berbudi pekerti yang luhur. Seperti dalam video yang beredar, Romi terlihat meminta almukarram KH Maemoen Zubair untuk meralat doa penutup pada acara Sarang ber Zikir bersama Joko Widodo. Bahkan Romi masuk ke kamar pribadi KH Maemoen Zubair untuk mendoakan dan memberikan dukungan terhadap Joko Widodo.
“Kelakuan yang memalukan, sangat memalukan buat kami PPP,” ujar Ikrom dalam keterangannya, Minggu (3/2).
“Selalu memaksakan kehendak tanpa melihat apa yang diinginkan oleh kader akar rumput, dia itu ada garis keturunan ulama tapi akhlaknya jauh dari adab islam”, tambahnya.
Ikrom menegaskan, KH Maemoen Zubair adalah Majelis Syariah PPP. Oleh karena itu yang dilakukan Romi terhdap KH Maemoen Zubair telah melukai kader PPP. Apalagi Romi juga masih memaksakan juga KH Maemoen Zubair dengan masuk ke kamar privasinya untuk memberikan doa mendukung Jokowi Widodo. Sehingga yang dilakukan Romi bisa mendapatkan hukuman dengan menimba air di sumur.
“Itu melukai kami, Mbah Moen itu Majelis Syariah kami, ngak sepantasnya diseperti itukan”, Mbah Maemoen itu adalah ulama yang harus dijaga, tidak didikte oleh anak kecil yang baru bisa manggung politik. Jangan juga karena ingin dilihat hebat oleh bosnya langsung ambil mic trus paksa ganti, manusia macam apa itu ?”, kalau saya ada disana bisa saya suruh nimba sumur dia hahaha (hukuman bagi santri yang salah)”. Kegeraman kyai asal Madura ini masih belum reda sambil bercanda menahan kesal.
Setelah viral video dan tanggapan masyarakat Romi masih memaksakan juga Mbah Moen di kamar privasinya untuk mendukung Jokowi. Niatnya menghapus ingatan para netizen, hal ini malah makin memperburuk citra Romi dengan maksakan kehendaknya. Dalam saat yang sama Romi menunjukkan kader PPP itu buruk, padahal sesungguhnya PPP itu partai islam yang berpoitik secara hati nurani tidak dengan babat alas.
“Kita Kyai-Kyai di Jawa Timur sudah muak dan tidak akan menerima Romi”, tandas Kyai Ikrom sambil memperbaiki posisi sorban yang dikenakannya.
“Saya yakin Kyai Maemoen Zubair memaafkan apa yang diperbuat Romi karena beliau guru nan penuh ilmu dan tawaduk”, kami semua kader PPP mendoakan Mbah Moen senantiasa diberikan umur panjang, kesehatan dan senantiasa dikelilingi oleh keluarga, santri dan orang orang yang mencintai dan menghormati beliau, al Fatihah,” tutup Cak Ikrom menutup wawancara kami sambil mengusapkan kedua tangan kewajahnya tanda menutup doa.
Setelah bersalam, Kyai Ikrom dan beberapa pengurus DPW Jatim pamit akan melanjutkan agenda dzikir bersama kader kader dan simpatisan PPP dalam rangka memohon kepada Allah agar agar Pemilu Legislatif dan Presiden yang akan diadakan pada 17 April 2019 nanti berjalan jujur, adil dan KPU, Bawaslu bisa menjalankan amanah rakyat sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Artikel ini ditulis oleh: