Bandarlampung, Aktual.com – Pengamat Politik Universitas Bandarlampung (UBL) Anggalana, S.H., M.H. mengatakan bahwa kesiapan penyelenggara dalam melaksanakan pemilu serentak belum seratus persen.
“Dengan banyaknya korban yang berjatuhan, artinya penyelenggara kita belum siap dalam menggelar acara sebesar ini dalam satu waktu,” kata Sekretaris Pusat Studi Konstitusi dan Perundang-undangan UBL ini saat dihubungi, di Bandarlampung, Jumat (26/4).
Menurutnya secara teoritis mungkin KPU dapat melaksanakan dengan baik gelaran tersebut namun praktek di lapangan pihak penyelenggara sedikit sulit untuk mengadakan pemilu serentak ini.
Permasalahannya sebenarnya adalah waktu katanya, mungkin untuk ke depannya waktu dalam proses pemilu perlu ditambah dengan pengertian proses pemilu diselesaikan hari itu dan proses pemungutan suara dapat dihitung keesokan harinya.
“Sehingga dengan begitu dapat memberi waktu jeda kepada petugas untuk beristirahat, yang kita lihat saat ini hingga jam 10.00 malam bahkan subuh hari petugas masih ada yang menghitung surat suara,” kata dia.
Kemudian langkah yang dapat di ambil KPU dalam memperkecil peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari adalah dengan memperbanyak tempat pemungutan suara (TPS).
Artikel ini ditulis oleh: