Jakarta, Aktual.com — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga mengakui jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat sedikit, sehingga pemerintah harus mencetak pengusaha yang berdaya saing, inovatif dan memiliki jiwa sosial.
“Harapan saya kita bisa cetak Wirausaha yang punya misi sosial yang saya sebut sosial technopreneur. Maksudnya wirausaha-wirausaha yang mampu menyelesaikan permasalahan sosial dengan cara bisnis berbasis IT dan teknologi,” demikian rilis yang diterima Aktual.com Selasa (8/3).
Puspayoga mencontohkan, setiap tahunnya masyarakat selalu dihadapkan dengan lonjakan harga cabai. Padahal setiap pasokan cabai selalu surplus setiap kali musim panen dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pasokan cabai selama setahun. Namun karena cabai tak tahan lama, banyak pasokan yang akhirnya terbuang karena tak layak jual.
“Seandainya saja ada alat yang bisa menjaga ketahanan cabau itu selama satu tahun. Ini bisa menyelesaikan masalah sosial kita. Itu juga bisa menjaga inflasi, karena cabe salah satu pemicu inflasi,” imbuhnya.
Puspayoga berharap suatu hari nanti akan muncul pengusaha dengan inovasi yang bisa memecahkan persoalan tersebut. Sehingga dampak positif dari lahirnya pengusaha tersebut mempunyai efek yang luas.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan