Bandung, Aktual.Com – Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menduga jumlah tenaga kerja asing asal China lebih besar dari yang tercatat di Kementerian Tenaga Kerja. Data tenaga kerja asing di Indonesia yang tercatat  di kementerian ini, sekitar 70 ribu orang, di mana 30 persennya berasal dari China.
“Banyak ditemukan warga negara Tiongkok yang tampangnya saja sudah kelihatan itu bukan manager ke atas. Nah itu jumlahnya juga mencapai ribuan,” ujar mantan wakil gubernur Jabar ini, di Bandung, Rabu (21/12).
Sementara jumlah tenaga kerja asing termasuk dari China yang tercatat di Kementerian Tenaga Kerja hanya pekerja yang didaftarkan oleh perusahaannya saja. Indikator banyaknya tenaga kerja kasar asal China ini dapat dibuktikan dengan temuan-temuan di lapangan terutama di pembangunan infrastruktur-infrastruktur seperti PLTU, pembangunan jalan, dan pembangunan lainnya menggunakan jasa WNA.
“Itu banyak ditemukan oleh bupati atau gubernur yang melakukan sidak, itu jumlahnya mencapai ribuan,” kata politikus partai Demokrat tersebut.
Laporan dari Dirjen Imigrasi, lanjut dia, dalam kurun waktu satu tahun terakhir visa kunjungan WNA China ke Indonesia lebih dari 1.300.000 orang. Namun pihak Imigrasi  belum memberikan data jumlah orang yang sudah kembali ke negara asalnya.
“Dari sekian banyak itu, jangan-jangan mereka ada yang menjadi tenaga kerja ilegal. Inilah yang belum bisa ditemukan datanya, atau pemerintah belum bisa memberikan berapa banyak data yang ilegal,” ucapnya.
Maka, dalam mendata keseluruhan TKA yang tidak terdata tersebut, Komisi IX berharap pemerintah daerah khususnya kabupaten/kota untuk melakukan pendataan. Agar, Pemda dalam melakukan pengawasan lebih bersifat proaktif untuk melaporkan jika ada tenaga kerja asing.
“Terutama yang dianggap masuk tanpa izin,” ucap Dede.
Laporan : Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs