Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan, perikanan budidaya mampu menyerap tenaga kerja dan memang salah satu fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan budidaya perikanan.

“Usaha perikanan budidaya terbukti telah mampu menyerap banyak tenaga kerja,” kata Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (11/9).

Menurut Slamet, pernyataan tersebut terbukti karena selama kurun waktu lima tahun terakhir, tenaga kerja yang bergerak di usaha perikanan budidaya, telah meningkat lebih dari empat kali lipat, yaitu 3,16 juta orang pada 2010 menjadi 14,52 juta orang pada 2014.

Selain itu, ujar dia, pihaknya juga mengedepankan aspek teknologi produksi yang efektif dan efisien serta adaptif sehingga mudah diterapkan. Disamping itu juga, yang perlu diperhatikan adalah efek dari pembangunan perikanan budidaya tersebut kepada masyarakat, dalam arti menguntungkan secara sosial dan ekonomi,” ujar Dirjen Perikanan Budidaya.

Sebagaimana diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku kaget ketika mengetahui data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan orang yang berprofesi sebagai nelayan selama jangka waktu satu dasawarsa terakhir ini.

“Rumah tangga nelayan pada periode 2003-2013 turun dari 1,6 juta turun ke 800 ribu, berarti separuhnya hilang,” kata Susi Pudjiastuti dalam Rapat Koordinasi Nasional Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertajuk “Laut Masa Depan Bangsa” di Jakarta, Kamis (10/9).

Menurut Susi, fenomena tersebut antara lain karena mata pencaharian nelayan di tengah masyarakat dinilai sudah tidak menarik lagi karena banyak nelayan yang telah beralih profesi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka