Meskipun Grup Bakrie mengklaim akan mampu membayarkan utang dan memperbaiki kinerja
seiring dengan peluang kenaikan penguatan harga batu bara, tetapi publik tetap harus hati-hati karena perusahaan ini memiliki masalah.
Karena, kata Marwan, sentimen negatif selalu membayangi Bakrie Group mulai utang yang menggunung dan kasus Lapindo yang saat ini masih menjadi preseden buruk. Termasuk, kata Marwan juga kasus kasus yang merugikan nasabah, saham pun sering digadaikan.
“Nah publik harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait bisnis Grup Bakrie,” beber dia.
Kata Marwan penggunan batu bara kotor yang juga banyak diproduksi anak usaha Bakrie sudah dibatasi oleh seluruh negara. Sehingga, jangan terbuai dengan iming-imingan return yang diberikan.
Dihubungi terpisah, Direktur Energy Watch Mamit Setiawan menilai, masyarakat perlu berhati-hati dengan kondisi yang terjadi di tubuh Group Bakrie, yang saat ini memiliki utang yang cukup signigikan.
“Dan kita tahu, banyak usaha dari Group Bakrie yang memang banyak masalahnya juga,” beber dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin