Model Grand Finalis Popular 2016 memperhatikan layar monitor pergerakan saham saat Pembukaan perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/11). Kegiatan tersebut dalam rangka simulasi belajar perdagangan saham untuk kalangan artis dan model. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya atau berada di zona merah, seiring masih banyaknya tekanan di pasar.

Jika pun akan mengalami penguatan hanya akan terjadi pada waktu jangka panjang. Tapi dalam waktu dekat ini masih susah terjadi penguatan.

“Jadi pola gerak IHSG tersebut, masih terlihat terkonsolidasi kembali dan belum ada potensi kenaikan jangka pendek, paska banyaknya tekanan yang terjadi,” jelas analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, di Jakarta, Selasa (22/11).

Menurut William, kondisi pergerakan IHSG ini memang sangat tergantung dari laju saham sektor komoditas. “Saya rasa, naik-turunnya harga komoditas masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG ya,” jelas dia.

Untuk itu, laju IHSG akan berada di rentang antara 5078 hingga 5267. “Jadi posisi support saat ini terlihat berada di kisaran 5078 dengan target resistance berada di level 5267,” tandas William.

Dia menyebutkan, momentum kenaikan IHSG terlihat masih sangat berat. Sekalipun akan ada momentum kenaikan, itu pun sifatnya masih bersifat teknikal rebound.

“Jadi dalam waktu dekat masih akan mengalami pelemahan. Dan untuk potensi kenaikan memang terlihat cukup besar, tapi untuk rentang waktu jangka menengah- panjang,” tegasnya.

Dengam kondisi IHSG yang masih berada di zona merah, pelaku pasar diminta selektif dalam mengoleksi saham. Saham-saham yang layak untuk aksi beli adalah, saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGAS.

Selain itu, saham-saham seperti, ASRI, ADHI, ASII, BBNI, JSMR, UNVR, INDF dan BBCA.

(laporan: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka