Massa Aksi Bela Islam gunakan padati stasiun bekasi guna bergabung dengan jutaan masa lain di Jakarta (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pimpinan Komisi Rumah Amanah Rakyat Ferdinand Hutahaean menyebut, banyaknya peserta aksi bela Islam jilid III dari berbagai daerah yang ke Jakarta merupakan wujud perlawanan atas sikap keperpihakan pemerintah ke pelaku penista agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Mereka adalah simbol perlawanan kepada ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa,” ujar Ferdinand di Jakarta, Kamis (1/12).

Terlebih sikap bermuka dua Polri, yang menghalang-halangi massa aksi 2 Desember justru menyulut semangat masyarakat untuk mengikuti aksi damai di Jakarta, Jumat (2/12) besok.

“Massa yang berjalan kaki sejauh ratusan kilometer seperti yang dilakukan para mujahid dari Ciamis bukan sekedar sensasi atau gagah-gagahan.”

Pemerintah saat ini, kata Ferdinand, berusaha mengaburkan makna kebhinekaan dan terus menyudutkan umat muslim dengan cara membuat aksi tandingan yang justru menghamburkan uang negara.

“Langkah-langkah yang dilakukan penguasa seperti Parade Kebinekaan dan Apel Kenegaraan justru kontraproduktif untuk menyelesaikan kemelut bangsa yang timbul saat ini.”

Bahkan saat ini beredar ajakan aksi 412 pada hari Minggu di Car Free Day dengan tema ‘Kita Indonesia’. Dia berharap pemerintah dan aparat penegak hukum harus bersikap proaktif terhadap masyarakat, yang menginginkan keadilan dengan segera menahan mantan Bupati Belitung tersebut.

“Seluruh sudut kota negeri ini mengirimkan para pejuang datang ke Jakarta untuk menuntut penegakan hukum yang adil, sama terhadap semua pihak, serta tidak diskriminatif apalagi rekayasa.”

Laporan: Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu