Kudus, Aktual.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar pasar murah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan agar tidak terjadi inflasi tinggi.
Menurut Sub Koordinator Seksi Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Herdini Nur Airianik di Kudus, Kamis, pasar murah ini merupakan hasil kerja sama Bapanas dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng dan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus.
Sementara komoditas yang dijual, mulai dari beras, gula, minyak goreng, telur, bawang putih, bawang merah, cabai dan beberapa komoditas lainnya.
Komoditas lain yang dijual, kata dia, ada daging ayam serta produk lain karena bekerja sama dengan sejumlah pelaku usaha untuk meramaikan pasar murah yang digelar di Kudus.
Pelaksanaan pasar murah di Kudus hari ini (13/7), digelar di tiga titik. Di antaranya di Balai Desa Kelurahan Purwosari, Balai Desa Loram Wetan dan Balai Desa Megawon.
Untuk stok beras yang disediakan totalnya 4,5 ton, telur 1.050 kilogram, bawang merah 1 ton, bawang putih 3 kuintal, cabai 100 kilogram, gula 720 kilogram dan minyak goreng 1.440 liter.
Bahan pokok yang disediakan, kata dia, memang diminati masyarakat, terutama beras yang habis dibeli masyarakat, termasuk gula dan minyak goreng. Sedangkan untuk komoditas telur masih ada sisa sedikit.
Harga jual yang ditawarkan, antara lain beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebesar Rp43.000 per 5 kilogram, sedangkan beras premium Rp62.000 bungkus isi 5 kg, gula Rp13.500/kg, minyak goreng Rp13.500/kg, dan telur Rp28.000/kg.
Sementara harga beras yang disediakan gabungan kelompok tani dijual dengan harga Rp48.000/ 5 kg, bawang merah dijual Rp28.000/kg, bawang putih Rp9.000 per kemasan isi 1/4 kg, dan cabai rawit setan dijual Rp5.000 per bungkus isi 1/4 kg.
Pasar murah ini, kata dia, sebagai salah satu upaya pemerintah melakukan stabilisasi harga agar tidak terjadi inflasi tinggi. Sedangkan sasaran Kabupaten Kudus karena sebelumnya memang terjadi lonjakan harga beberapa komoditas.
“Rencananya pasar murah ini digelar di 35 kabupaten/kota di Jateng, namun untuk saat ini digelar di Kudus karena sebelumnya memang ada lonjakan harga beberapa komoditas pokok,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra