“Misal mereka harus bangun pabrik, karena kondisi listriknya tak mencukupi, maka mereka harus menyisihkan dana untuk banyak memiliki. Padahal itu (investasi genset) tak perlu kalau pasokan listrik stabil,” jelas dia.
Apalagi genset itu mahal. Mahalnya genset itu dilihat dari aspek bahan bakarnya yang menggunakan diesel. Itu jauh lebih mahal dibanding menggunakan pasokan listrik.
“Makanya kita benahi infrastruktur. Dan dampaknya ada multiplier effect. Tak hanya bagi pemilik proyek itu, tapi juga bakal menyerap tenaga kerja,” tandas Bambang.
Jika kondisi infrastruktur lebih baik, kata dia, makan investasi akan banyak. Apalagi secara teori, pertumbuhan ekonomi akan sehat jika disokong oleh tingginya investasi.
“Negara seperti Amerika Serikat (AS), yang bisa menjadi negara maju gara-gara kondisi infrastruktur yang bagus. Dan infrastruktur di sana telah berkontribusi terhadap pertumbuhannya. China juga begitu, masif bangun infrastruktur,” pungkas mantan Menteri Keuangan.
(Reporter: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka