Kereta peluru berkecepatan tinggi "bullet train" milik China Railway terlihat di tempat pemeliharaan kereta di Wuhan, provinsi Hubei, pagi hari 25 Desember 2012. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/File Photo/cfo/16

Jakarta, Aktual.com – Kedatangan PM Jepang Shinzo Abe ke Indonesia memastikan adanya beberapa proyek yang akan dibiayai oleh pihak Jepang terutama dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Di depan Presiden Joko Widodo, Abe menyebutkan memang pihak Jepang siap membangu proyek strategis seperti kereta cepat Jakarta-Surabaya, pembangunan Pelabuhan Patimban, pengembangan Blok Masela, dan lainnya. Proyek kerja sama itu membuat pihak Bappenas akan melakukan kajian terlebih dahulu.

“Proyek yang diminati seperti Patimban dan kereta cepat akan ada financing (pembiayaan). Dan itu sudah dimasukkan di dalam Blue Book (buku biru), suatu daftar yang memang untuk proyek-proyek yang berasal dari pinjaman luar negeri,” ungkap Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Wismana Adi Suryabrata, di Jakarta, Selasa (17/1).

Soal pinjaman luar negeri atau utangannya sendiri, kata dia, merupakan bentuk usulan dari kementerian terkait. Untuk proyek-proyek itu bisa dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kementerian lainnya.

“Dari Bappenas bertugas mempersiapkan sampai proyek itu ready untuk dibicarakan dengan pihak investor. Jadi persiapan implementasinya akan ada di kementerian terkait,” jelas dia.

Saat ini, menurut dia, beberapa proyek strategis di tahun ini termasuk yang ditawarkan ke Jepang masuk dalam Blue Book atau Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM).

“Jika itu selesai, nantinya pemerintah bisa segera mendapatkan kucuran dana pinjaman untuk pembangunan dari JICA itu,” cetusnya.

Seperti diketahui, pertemuan Jokowi dengan Shizo Abe beberapa hari lalu menghasilkan beberapa kesepakatan. Tak terkait pengembangan proyek infrastruktur, tapi juga mengembangan pasar perdagangan kedua negara. Dan yang mencuat akan kembali ada konsep kereta cepat Jakarta-Surabaya. Setelah sebelumnya pemerintah menggandeng China membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka