Jakarta, Aktual.co — Pemerintah mengajukan tambahan pinjaman (additional loan) sebesar 53,2 juta dolar AS untuk tahap penyelesaian pembangunan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang ditargetkan dapat mulai diairi Juli 2015.
“Tambahan pendanaan ini untuk menyelesaikan sisa pekerjaan fisik yang belum selesai, dan eskalasi perubahan harga dari sejak tanda tangan kontrak dengan sekarang,” kata Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Donny Azdan di Jakarta, Rabu (3/6).
Dia mengatakan salah satu konstruksi fisik yang belum selesai yakni pembangunan jalan lingkar yang menjadi akses ke bendungan tersebut. Jika usulan tambahan pinjaman itu disetujui, lanjut Donny, total pinjaman untuk pembangunan waduk Jatigede sebesar 353,2 juta dolar AS.
Hingga data awal Juni 2015, capaian pembangunan fisik Jatigede sudah diatas 90 persen. Salah satu pekerjaan yang belum selesai adalah pemindahan sisa 15 situs dari 48 situs yang terdapat di lokasi Jatigede.
Sejumlah aset milik PT PLN, seperti gardu listrik, tiang tegangan menengah, dan alat transmisi lainnya juga akan segera dipindahkan. Selain aset milik PLN, di sekitar lokasi bendungan juga terdapat kawasan hutan yang dikelola PT Perhutani seluas 1.300 hektare.
Pengisian air untuk memenuhi waduk Jatigede diperkirakan menghabiskan waktu 250 hari.
Adapun dana penggantian lahan diberikan kepada 11.469 Kepala Keluarga yang terkena dampak proyek ini. Kompensasi dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebanyak 4.514 KK dapat penggantian Rp108,191 per KK. Sedangkan, kelompok kedua sebanyak 6.955 KK dapat penggantian Rp29,360 juta.
Penggantian lahan milik masyarakat setempat dalam pembangunan bendungan Jatigede diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2015.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka