Jakarta, Aktual.com – Koordinator Bara JP, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa apa yang disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkait menteri yang menghina presiden, dinilai kurang tepat.
“Karena beliau sebagai menteri adalah bagian dari kabinet yang mestinya menjaga kekompakan dan menjaga kebersamaan di tengah kabinet. Namun pernyataan itu telah menunjukkan bahwa di dalam kabinet terbukti terjadi perpecahan dan tidak menyatu antar sesama menteri,” kata Ferdinand saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (30/6).
Menurut dia, sikap itu sesuatu yang tidak baik dan akan semakin menguras kepercayaan publik pada kabinet. Akan lebih elegan jika pihak diluar kabinet yang membuka soal itu kepada publik.
“Karena itu, kita harus hati-hati menyikapi segala manuver yang timbul. Karena segala upaya dan cara tentu akan dipergunakan oleh pihak yang ingin mengambil kesempatan di tengah kekacauan ini,” sebutnya.
Pun demikan, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) itu mengatakan presiden tetap harus mempertimbangkan peran Menteri BUMN Rini Soemarno untuk tetap menjabat sebagai menteri.
“Menurut kami diluar adanya pernyataan tersebut, Rini memamg layak dipertimbangkan sebagai salah satu menteri yang harus dicopot dari kursi menteri BUMN. Rini tidak cakap mengurus kementerian BUMN,” tandasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan, Politisi PDI-P Masinton Pasaribu mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh politikus senior PDIP itu benar adanya, terlebih ketika isu reshuffle mencuat.
“Persisnya aku nggak tahu, yang jelas bukan dari PDIP. Aku sebut cirinya saja bukan juga dari partai pendukung, latar belakangnya (bukan pure) profesional independen dan perempuan. Sektor di bawah koordinasi perekonomian,” kata Masinton saat dihubungi, di Jakarta, Senin (29/6).
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang