Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Area Pela Bandung PLN Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah melakukan penggantian Isolator pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di tower 127 Cilegon - Cibinong, Desa Batok, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/7). Hingga Juni 2016, PLN telah membangun sepanjang 2.792 Kilometer Sirkuit (Kms) transmisi yang sudah dialiri listrik atau energize dan sekitar 16.712 Kms transmisi dalam tahap konstruksi serta 27.093 Kms dalam tahap pra konstruksi sebagai upaya mempercepat pembangunan proyek 35000 MW. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – PT Barata Indonesia (Persero) dan Siemens Aktiengesellschaft menjalin kerja sama pengembangan pembangkit listrik, termasuk didalamnya manufaktur komponen-komponen pembangkit (gas turbine package), “engineering design”, “project management”, dan sumber daya manusia.

Penandatangan “letter of intent” (LoI) kedua perusahaan dilakukan antara Direktur Utama Barata Silmy Karim dan Nick Muntz CEO of Power and Gas Distributed Generation Business Unit Siemens, di Jakarta, Rabu (7/9).

Menurut Silmy, kerja sama Barata Indonesia dengan Siemens ini dilakukan dalam rangka mendukung dan mengantisipasi program pemerintah dalam pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW).

“Kita mesti memanfaatkan sebaik-baiknya program pembangunan pembangkit 35.000 MW untuk meningkatkan kemampuan dalam negeri dalam hal teknologi pembangkit listrik,” ujarnya.

Sinergi dengan perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang elektrifikasi, otomatisasi serta digitalisasi peralatan pembangkit listrik ini juga merupakan tindak lanjut dari MoU yang dilakukan PLN dengan Siemens beberapa waktu lalu di Jerman.

“Kerja sama ini sangat strategis bagi Barata Indonesia agar kedepannya Indonesia dapat memproduksi pembangkit listrik sendiri,” ujarnya.

Untuk percepatan penguasaan teknologi, Deputi Pertambangan Industri, Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyatakan, telah menugasi Barata sebagai koordinator perusahaan-perusahaan BUMN dalam program peningkatan lokal konten proyek pembangkit listrik 35.000 MW.

Ada 4 perusahaan BUMN yang berpartisipasi yaitu Barata, PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero) yang diharapkan dapat memenuhi komponen lokal sebesar 75 persen.

Program ini seiring dengan rencana Barata Indonesia kedepan yaitu penajaman lini bisnis yang salah satunya adalah dibidang pembangkit listrik.

“Barata harus mampu merespon keinginan Pemerintah dalam meningkatkan partisipasi lokal yang ujungnya adalah kemandirian,” ucap Fajar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka