Irjen Pol Ari Dono Sukmanto resmi menajdi Kabareskrim dan menggantikan Komjen Anang Iskandar yang telah memasuki masa pensiun.

Jakarta, Aktual.com – Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri masih menganalisa keterangan para saksi yang telah diperiksa dalam peyelidikan dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Tadi sudah ada delapan orang yang kita periksa. Dari mereka kita coba analisa, dibandingkan dengan keterangan-keterangan yang ada,” kata Kabareskrim, Komjen Ari Dono Sukmanto di kantornya, Jakarta, Rabu (19/10).

Setelah itu, kata Ari keterangan saksi ini akan disesuaikan dengan hasil analisa laboratorium forensik terhadap video pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu. Apakah keterangan saksi yang telah diperiksa sesuai dengan transkip yang dihasilkan dari bagian labfor.

Tapi sayangnya, menurut mantan Kapolda Sulawesi Tengah, hingga kini bagian labfor belum juga menyelesaikan hasil analisanya.

“Disesuaikan untuk memberikan satu gambaran situasinya seperti apa, keadaan yang sebenarnya, ceritanya bagaimana, kita bandingkan hasil video yang kita ambil dari dinas,” paparnya.

Dibeberkan dia, delapan orang saksi yang sudah diperiksa adalah para masyarakat yang menyaksikan Ahok mengeluarkan pernyataan soal surat Al Maidah. Hingga akhir minggu ini, lanjutnya, pihaknya masih akan melalukan pemeriksaan saksi.

“Yang sudah diperiksa orang yang ada di tempat kejadian, dari dinas, orang sekitar, masyarakat biasa. Dan minggu ini pasti ada langkah lanjut pemeriksaan saksi lain,” tukasnya.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, Agus Andrianto mengungkapkan bahwa akan ada pemeriksaan terhadap Ahok yang ikut dalam kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, akhir September 2016 lalu.

Pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi ihwal video pernyataan Ahok yang dianggap menistakan agama Islam.

“Kita lagi mau cari stafnya pak Ahok yang kemarin mendampingi. Nanti kita minta waktu untuk klarifikasi,” beber Agus saat ditemui di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (18/10).(M Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid