Jakarta, Aktual.com — “Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting Presiden bisa tunjukkan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga Presiden ngerti apa tugas saya. Wong Presiden juga enggak ngerti apa-apa,” begitulah petikan hinaan kepada Presiden Joko Widodo yang beredar di media massa.

Hinaan tersebut disampaikan salah satu menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Pasalnya santer kabar Presiden akan melakukan reshuffle terhadap para menteri. Untuk menelisik perihal kebenaran itu, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri siap untuk menindaklanjuti menteri yang telah menghina Presiden tersebut.

“Soal itu, kalau memang ada laporannya, kami pasti siap menangani, akan kami ungkap. Yang penting ada laporannya,” kata Kabareskrim Komjen Budi Waseso di Mabes Polri, Rabu (1/7).

Menurut dia, jika tak ada laporan dari pihak yang dirugikan, Bareskrim tidak bisa menindaklanjuti perihal itu. Tapi apabila ada laporannya, itu bisa menjadi dasar menyelidikan untuk selanjutnya dianalisa apakah bisa masuk penyidikan atau tidak.

Berdasarkan pengakuan politikus Partai Nasdem Akbar Faisal. Dia mendapatkan transkrip penyataan seorang menteri yang menjelekkan Presiden Joko Widodo. Menurut Akbar, dia mendapatkan transkrip itu dari sebuah grup di ponselnya. (Baca juga: Wantimpres Sarankan Copot Menteri Penghina Presiden)

Mantan anggota tim transisi bentukan Jokowi-JK ini pun membacakan petikan transkrip yang diterimanya. Mengenai siapa menteri yang menghina Presiden, Akbar tidak bersedia berkomentar. (Baca juga: Berbahaya, Jika benar Suara Dalam Rekaman adalah Rini Soemarno)

Akbar mengatakan, sebagai seorang pembantu presiden, menteri tidaklah layak untuk merendahkannya, apalagi menghina. Seharusnya, kata dia, seorang menteri justru bisa menjaga wibawa Presiden.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu