Jakarta, Aktual.com- Badan Reserse Kriminal Mabes Polri saat ini terus mengusut kasus korupsi, yang telah melibatkan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi bagian negara ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.
Bareskrim Polri pun terus mendalami sejumlah pihak dalam kasus yang telah merugikan negara hingga Rp6 triliun itu. Termasuk keterlibatan bekas Dirut Pertamina Ari Soemarno.
“Itu wajib hukumnya Arie Soemarno disidik, kalau ditemukan perbuatan melawan hukum. Kan kerugian negara sudah terbukti,” kata pengamat energi Yusri Usman ketika berbincang dengan Aktual.com, Senin (15/6).
Bareskrim, sambung dia, seharusnya sudah layak menetapkan Ari Soemarno sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Pasalnya keterlibatan bekas Dirut Pertamina itu terlihat ketika Presiden direktur PT TPPI, Honggo Wendratmo pada tanggal 28 Agustus 2007 melayangkan proposal kepada PT Pertamina yang ditujukan langsung kepada, Ari Soemarno.
PT TPPI mengajukan proposal pengantaran Senipah dan pembayaran Kerosene untuk mendukung perdagangan TPPI. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa PT TPPI memberikan apresiasi kepada PT Pertamina atas kerjasamanya bisa mendapatkan Trade Finance Facility (TFF), senilai USD345 juta dari konsorsium perbankan yang dipimpin UOB.
Fasilitas tersebut, untuk memenuhi perjanjian Collateral Value Ratio (CVR) atau rasio nilai agunan pada level minimun 110 persen. Namun pada pelaksanaannya, di pasar terjadi perubahan harga kondensat dan petroleum yang mengakibatkan CVR jatuh dibawah 110 persen sejak Agustus 2007.
Dalam dokumen yang dimiliki Aktual.com disebutkan bahwa untuk menolong jatuhnya CVR, PT TPPI meminta bantuan Ari Soemarno selaku presiden direktur Pertamina antara lain seperti pertama, Pertamina menyediakan dua kargo senipah (loading 28 Agustus dan 8 September 2007) dengan basis terbuka. Kedua, Pertamina membayar tunai lifting kerosene bulan agustus yang sebelumnya disepakati pada PDI.
Pertamina, dalam surat balasannya menyetujui untuk mengirim dua kargo senipah dengan 60 hari akun basis terbuka. Pertamina meminta, pertama Kondensat Senipah di harga ICP+USD3,20 plus alpha. Alpha yang dimaksud adalah USD0,5. Kedua, TPPI akan menyediakan 5.000 ton benzene setiap dua bulan untuk pertamina dan petral, dan ketiga, TPPI akan memberikan prioritas kepada pertamina atau petral untuk pembelian paraxylene.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby