Jakarta, Aktual.co — Dewasa ini istilah rejuv atau lebih lengkap dikatakan skin rejuvenation sangat banyak ditemui diberbagai aspek kehidupan. Mulai dari iklan, sosial media, bahkan sampai pusat keramaian seperti mall.
Namun demikian, secara medis skin rejuvenantion merupakan suatu prosedur untuk mencegah, menghambat atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia.
“Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan eksentrisik. Dimana faktor intrinsik ini adalah faktor penuaan sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari, ” jelas dr. Heri Nugraha Spkk Spesialis Kulit Bamed Skin Care, saat ditemui di acara High Tea talk show Skin Rejuvenation, di Dharmawangsa Square kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan Sabtu (25/4).
Lebih lanjut, dr Heru Nugraha SpKK, spesialis kulit Bamed Skin Care mengatakan ‘skin rejuvenation’ dapat dicapai melalui berbagai modalitas yakni termal (panas) dengan menggunakan perangkat radio frekuensi (RF) untuk menginduksi efek termal pada kulit.
Sedangkan peremajaan kulit dengan menggunakan krim perawatan wajah maupun dengan chemical peeling, peremajaan mekanik dengan menggunakan micro atau dermabrasi atau microneedling untuk mereduksi lapisan luar kulit untuk memicu pertumbuhan kulit kembali. Selain tiu peremajaan dengan suntikan berupa botox atau filler, peremajaan secara bedah dengan facelit atau mini facelif, dan peremajaan dengan penggunaan sinar/cahaya berupa laser atau intense pulse light (IPL).
“Jadi pemilihan modalitas itu sangat diperlukan dan harus disesuaikan dengan jenis kulit, usia, bahkan aktivitas harian pasien. Dan hal tersebut pastinya membutuhkan bantuan dari dokter spesialis yang berkompeten dibidangnya, ” ungkapnya.
“Selain itu, tidak ada syarat khusus dalam menjalani program skin rejuvenation. Semua usia dewasa (>18 tahun) sudah dapat memulai program ini dan harus disesuai dengan kulit masing-masing setiap individu, ” tuntasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















