Jakarta, Aktual.com – Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Jepara Arif Darmawan mengatakan bahwa peluang bagi investor untuk membangun hotel di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, khususnya di Karimunjawa masih terbuka lebar.
“Peluang itu masih terbuka karena tingkat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara tinggi,” katanya di Jepara, Minggu (24/7).
Menurut dia, wisatawan yang hendak berkunjung ke Karimunjawa harus dipersiapkan sejak awal, termasuk pemesanan tiket penyeberangan serta pemesanan tempat penginapan. Tanpa memesan terlebih dahulu, kata dia, wisatawan biasanya kesulitan mendapatkan tempat penginapan.
Transportasi menuju Pulau Karimunjawa yang ada di Kecamatan Karimunjawa, kata dia, tidak hanya mengandalkan kapal penyeberangan dari Jepara, karena dari Semarang juga tersedia.
Selain itu, lanjut dia, sejak adanya perbaikan landasan pacu Bandara Dewandaru, sudah ada pesawat yang melayani kunjungan wisatawan dari Semarang menuju Karimunjawa lewat udara yang tidak terpengaruh dengan cuaca laut.
Dengan demikian, kata dia, peluang berinvestasi di bidang jasa penginapan masih terbuka lebar.
Berdasarkan data izin pariwisata yang berada di Karimunjawa, kata dia, jumlah tempat penginapan tercatat baru 24 tempat.
Dari puluhan tempat penginapan tersebut, kata dia, hotelnya baru ada delapan dengan berbagai kelas, sedangkan hotel berbintang tercatat baru ada dua hotel.
Sebetulnya, kata dia, jumlah jasa penginapan, terutama dalam bentuk “homestay” cukup banyak, namun yang bersedia mengurus perizinan belum banyak.
Untuk itu, lanjut dia, dalam rangka meningkatkan kesadaran pelaku usaha di bidang penginapan maupun restoran untuk mengurus perizinan, digelar sosialisasi.
Hasilnya, kata dia, memang cukup banyak pelaku usaha yang tertarik mengurus izin, terlebih untuk usaha yang modal usahanya kurang dari 500 juta cukup di tingkat kecamatan tanpa harus menuju kantor BPMPPT Jepara.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka