Ahmedabad, Aktual.com – Tragedi dalam dunia penerbangan kembali terjadi. Kali ini menimpa sebuah pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787-8 Dreamliner yang dioperasikan Air India yang sedang membawa 230 penumpang dan 12 kru pesawat. Pesawat tersebut baru saja lepas landas, namun tiba-tiba kehilangan daya angkatnya lalu jatuh di pemukiman warga. Persisnya, pesawat menghantam bangunan kampus kedokteran BJ Medical College di kota itu.
Dilansir dari NDTV, ICBS News, dan India Today, pesawat Air India dari Maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI 171 yang jatuh itu kemudian menghantam sebuah kampus kedokteran di Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India. Sebanyak 230 penumpang yang terdiri dari 169 WN India, 53 WN Inggris, 1 WN Kanada, 7 WN Portugal, plus 12 kru pesawat, termasuk dua bayi diperkirakan nyaris seluruhnya tewas. Namun pihak Kepolisian Ahmedabat menyebutkan seorang penumpang yang duduk di kursi penumpang 11A dikabarkan selamat, dan dalam keadaan luka-luka langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Dilaporkan kalau pesawat naas tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad pada Kamis siang (12/6) pukul 13.38 waktu setempat. Padahal pesawat tersebut sebenarnya dijadwalkan berangkat pukul 13.10 waktu setempat, atau terlambat sekitar 28 menit dari waktu yang dijadwalkan, dengan tujuan London Gatwick Airport, di Kota Crawley, West Sussex, Inggris yang diperkirakan tiba pukul 18.25 waktu London.
Namun baru sekitar 30 detik pesawat lepas landas, mendadak pesawat turun dengan cepat lalu jatuh menghantam sebuah kampus kedokteran. Data dari Flightradar24, sinyal terakhir pesawat di ketinggian 625 kaki atau 190 meter, jatuh di tengah pemukiman warga, di dekat Meghani Nagar, daerah padat penduduk di Ahmedabad. Diperkirakan, saat berada di ketinggian 625 kaki itulah pesawat jatuh.
Pesawat menghantam sebuah sekolah kedokteran di Ahmednabad. Badan dan mesin pesawat menghantam ruang makan kampus, yang saat kejadian dipenuhi orang yang sedang makan siang. Diduga banyak juga korban dari sekolah tersebut.

Pihak aparat Kepolisian Ahmedabad menyatakan kalau pihaknya sudah menemukan dan mengevakuasi 204 jenazah di lokasi jatuhnya pesawat. ”Kami telah mengevakuasi 204 jenazah yang ditemukan meninggal di lokasi kejadian jatuhnya pesawat,” kata Komisaris Polisi Ahmedabad GS Malik dilansir dari Livemint, Kamis (12/6).
GS Malik juga menyebutkan, selain 204 jenazah yang ditemukan di lokasi jatuhnya Air India. Terdapat pula puluhan korban yang dilarikan ke rumah sakit. ”41 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit,” ujarnya. Namun belum dirinci apakah yang terluka itu dari pihak penumpang atau kru pesawat, atau dari korban yang sebelumnya memang sudah berada di dalam kampus.
Seorang Penumpang Selamat
Kepala Polisi Ahmedabad Komisaris Polisi Ahmedabad GS Malik mengatakan kalau seorang penumpang pria ditemukan selamat dari kecelakaan pesawat tersebut. Pria yang selamat itu adalah penumpang yang duduk di kursi 11A. Manifes penerbangan yang dibagikan oleh pihak berwenang mengatakan penumpang di kursi itu adalah warga negara Inggris bernama Vishwashkumar Ramesh. Menurut Kompol Malik kepada ANI kalau korban saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Media India melaporkan kalau mereka telah berbicara dengan Ramesh di rumah sakit, bahkan kepada wartawan, Ramesh menunjukkan boarding pass yang mencantumkan nama dan nomor kursinya.
Kepada wartawan Ramesh mengatakan : ”Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras, dan kemudian pesawat jatuh. Semua itu terjadi begitu cepat.”
Sementara itu, operasional Bandara Ahmedabad telah ditangguhkan karena kecelakaan pesawat yang melibatkan pesawat Air India, yang terjadi pada 12 Juni 2025, tak lama setelah lepas landas. ”Sebagai akibat dari insiden jatuhnya pesawat Air India, Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel (SVPIA), Ahmedabad, saat ini tidak beroperasi. Semua operasi penerbangan ditangguhkan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Juru Bicara SVPIA.
Dilansir dari CBS News, untuk diketahui, pesawat Boeing 787-8 Dreamliner adalah ”pesawat berbadan lebar penumpang terlaris sepanjang masa” di industri penerbangan, yang telah mengangkut lebih dari 1 miliar penumpang sejak pertama kali dikirim ke maskapai penerbangan pada tahun 2011.
Penerbangan Air India AI-171, dari Ahmedabad ke London, jatuh tak lama setelah lepas landas, setelah mencapai ketinggian hanya 672 kaki, dan NDTV – berdasarkan kesaksian ahli – telah menyimpulkan apa yang mungkin terjadi dalam beberapa detik terakhir di kokpit.
Pesawat jatuh pada pukul 13.38 siang waktu setempat, tak lama setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad. Rekaman video menunjukkan pesawat itu berjuang untuk mendapatkan ketinggian sebelum mulai kehilangan daya angkat (gaya ke atas yang memungkinkan pesawat tetap mengudara) dan jatuh, meledak dalam bola api.
Berdasarkan analisis rekaman video, para ahli mengatakan Boeing 787-8 Dreamliner, sebuah model yang memiliki catatan keselamatan yang sangat baik, lepas landas dari landasan pacu di Ahmedabad dan mengalami sedikit dorongan segera setelahnya. Para ahli mengatakan, pilot mungkin tengah menarik kendali pada saat itu dalam upaya memperoleh daya angkat dan ketinggian, dan video menunjukkan bahwa roda pendaratan pesawat juga turun.
Panggilan darurat Mayday dikeluarkan setelah lepas landas, yang mengindikasikan bahwa pesawat dalam keadaan darurat. Para ahli mengatakan bahwa saat daya angkat menurun, pilot pasti telah mencoba menarik hidung pesawat ke atas, tetapi pesawat terus turun.
Mereka menambahkan, 174 knot adalah kecepatan maksimum yang dapat dicapai pesawat, yang seharusnya jauh lebih tinggi, yang mengindikasikan bahwa mesin tidak menghasilkan cukup tenaga.
”Lepas landasnya sempurna dan, saya yakin, sebelum roda gigi dinaikkan, pesawat mulai turun, yang hanya dapat terjadi jika mesin kehilangan tenaga atau pesawat berhenti menghasilkan daya angkat. Jelas, penyelidikan akan mengungkap alasan pastinya,” terang Kapten Saurabh Bhatnagar, mantan pilot senior, mengatakan kepada NDTV.
Hingga kini, tim investigasi masih terus mencari keberadaan black box untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Pesawat itu sendiri pertama kali diserahkan kepada Air India tersebut pada bulan Januari 2014.
Pesawat naas, selama ini telah mencatat lebih dari 41 ribu jam terbang, dengan hampir 8 ribu lepas landas dan mendarat, menurut Cirium, sebuah firma analisis penerbangan. Air India sendiri mengoperasikan 190 pesawat, dengan usia rata-rata 8,4 tahun, kata Cirium. Saat ini ada lebih dari 1.100 Boeing Dreamliner yang beroperasi di seluruh dunia, dengan pesawat tersebut telah beroperasi selama rata-rata 7,5 tahun, catat Cirium.
(Indra Bonaparte)