Jakarta, Aktual.co — Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana mengurangi armada bantuan asing, dalam operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501.

“Ada sebagian dari kekuatan luar yang akan kita reduce (kurangi),” ujar Kepala Basarnas, F Henry Bambang Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/1).

Pengurangan ini, menurut dia, dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun, sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.

Kapal-kapal yang didatangkan dari Jepang dan satu kapal Singapura, dijelaskan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan daerah operasi di Indonesia sejak beberapa hari lalu.

Selain itu, bantuan penyelam dan kapal dari Pemerintah Rusia juga tidak akan lama lagi berpartisipasi dalam kegiatan evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia.

Sebelumnya, pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar lebih efektif, karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.

Soelistyo yang berpangkat Marsekal Madya TNI ini lebih lanjut menjelaskan bahwa, Basarnas akan terus melakukan evaluasi terkait bantuan yang diperlukan, sehingga pengurangan kekuatan akan dilakukan secara bertahap.

“Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita,” kata dia lebih lanjut.

Hingga saat ini, masih terdapat sejumlah bantuan yang berasal dari luar negeri, yaitu dua kapal Amerika Serikat di Selat Karimata, dua kapal Singapura, dua kapal Malaysia, dan satu pesawat Korea.

Artikel ini ditulis oleh: