Kupang, Aktual.com – Kepala Kantor Badan SAR Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur Mayor I Ketut Gede Ardana, mengatakan perahu nahas yang dikemudikan pemiliknya, Naldi Ndolu, tenggelam di perairan Rote akibat arus kencang.
“Pada Jumat, sekitar pukul 10.00 Wita, “bodi” atau perahu yang dikemudikan oleh pemilik perahu atas nama Naldi Ndolu menyeberang dari perairan laut Dengka menuju Pulau Ndao dengan membawa penumpang sembilan orang dan tenggelam,” kata Ketut Gede Ardana di Kupang, Jumat (5/5).
Dalah musibah itu, satu penumpang berhasil menyelamatkan diri ke daratan Pulau Ndao dengan cara berenang dibantu jerigen kosong atas nama Fino Lona, warga Nusak Lain, Ba,a.
Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Ndao Nuse untuk meminta bantuan petugas.
Saat itu, kata dia, personel pos polisi setempat berkoordinasi dengan masyarakat yang memiliki lampara atau perahu untuk membantu mencari di perairan laut antara Pulau Ndao dan Pulau Nuse.
Dalam pencarian itu, anggota pos polisi dengan masyarakat yang memiliki lampara menemukan tiga orang terapung dengan alat bantu berupa papan.
Tiga orang itu adalah Yefri Yohanis, asal Kota Ba,a, Arfan Ranoh, asal Desa Dengka, dan Yuber Djami, asal Kota Ba,a.
Selain itu, terdapat dua orang yang sedang di perahu nelayan, tetapi belum diketahui identitasnya.
Dia mengatakan penumpang yang belum ditemukan sebanyak enam orang, yakni Gibe Anin, Riki Mesak, Rian Fanggidae, Stefen Ndolu, Papi Lakabel, Naldi Ndolu (pemilik “bodi” dari Desa Boni).
Dia mengatakan Kasat Polair dan Polsek Rote Barat sudah melakukan koordinasi dengan Lanal Pulau Rote yang memiliki armada layak, Basarnas, serta BPBD untuk bersama-sama masyarakat pesisir pantai yang memiliki perahu kayu lampara besar, untuk melakukan pencarian korban yang belum di temukan.
Sudah diingatkan Dia menjelaskan kesepuluh orang, termasuk pemilik perahu, sudah diingatkan personel Satpolair dan Polsek Rote Barat untuk tidak menyeberang karena cuaca dan gelombang laut yang tidak kondusif.
Namun, kesepuluh orang tersebut nekat menyeberang sehingga terjadilah laka laut tersebut.
Sampai saat ini, masyarakat bergabung dengan Polri, Lanal, BPBD, dan Basarnas sedang melakukan pencarian terhadap korban yang belum di temukan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: