Kantor SAR Denpasar menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana menerjunkan tim melakukan pencarian nelayan I Made Wirya (47), yang diduga terseret ombak ketika melaut. (Bobby/Aktual.com)

Sumenep, Aktual.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperluas pencarian nelayan hilang asal Desa Branta, Pamekasan ke sekitar perairan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Menurut Analis Kebencanaan Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, perluasan pencarian korban itu, karena tim sudah dua hari melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, yakni di perairan Pantai Jumiang dan Padellegan, Kecamatan Pademawu, hingga ke perairan Talang Siring, Kecamatan Larangan, akan tetapi tidak ditemukan.

“Karena itu, pada pencarian hari ketiga, kami mulai melakukan pencarian di perairan Kabupaten Sumenep,” katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (30/3) malam.

Budi menjelaskan pada pencarian hari ketiga itu, tim gabungan yang terdiri dari anggota BPBD, perwakilan forum relawan penaggulangan bencana, TNI, Polri dan Basarnas mulai melakukan pencarian dari perairan Pantai Pragaan, Sumenep.

“Pencarian mulai pukul 09.00 WIB dan sebelum waktu berbuka puasa tim sudah tiba di daratan,” katanya menjelaskan.

Budi yang juga koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan pencarian pada hari ketiga di radius sekitar 7 mil laut dari bibir pantai.

Tim juga menyampaikan sosialisasi kepada para nelayan yang menangkap ikan di tengah laut tentang hilangnya nelayan asal Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan itu.

“Intinya, kami meminta kepada mereka agar menginformasikan kepada kami apabila menemukan korban saat mereka melaut,” kata Budi menjelaskan.

Nelayan yang hilang itu bernama Jefrizal Firdausi (20), warga Dusun Gilin, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.

Korban diduga tercebur ke laut saat menangkap ikan di sekitar perairan Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu, Pamekasan pada Senin (27/3) sekitar pukul 23.00 WIB.

Korban merupakan kru penangkap ikan Kapal Motor (KM) Harapan Baru yang berangkat dari Pelabuhan Pantai Desa Branta pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB bersama 30 Anak Buah Kapal (ABK) lainnya.

Kapal yang dinakhodai Muhlis selanjutnya mencari ikan di sekitar perairan Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Korban diketahui hilang dan diduga tercebur ke laut saat kapal sudah menuju arah pulang.

Sebelumnya, korban masih terlihat oleh nakhoda kapal masih memilah ikan hasil tangkapan dan saat haluan kapal menuju arah pulang, korban sudah tidak ada di tempat semula.

Nakhoda kapal Mukhlis dan para ABK lainnya langsung melaporkan kejadian itu ke aparat desa setempat yang ditindaklanjuti dengan laporan kepada BPBD Pemkab Pamekasan.

Sementara itu, kasus nelayan hilang asal Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dua dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya pada Desember 2022, seorang nelayan asal Desa Branta juga dilaporkan hilang setelah tercebur ke laut saat menangkap ikan di sekitar perairan Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu