Makassar, Aktual.com – Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama tim penyelamat, terus melakukan upaya dengan memperluas wilayah pencarian korban kapal ambulans tenggelam di perairan Pulau Samatellu, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
“Wilayah pencairan di perluas menjadi 230 mil laut dari titik tenggelamnya kapal tersebut,” kata Kepala Basarnas Makassar Amiruddin saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat (7/7).
Guna mencari empat orang yang masih dinyatakan hilang, tim telah disebar baik melalui laut maupun udara dengan paralayang.
Selain itu, tim Paramotor TNI AU juga terus bekerja melalukan pencarian korban dengan menyisir di sekitar wilayah lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Selain bantuan dari TNI AU, sejumlah nelayan juga ikut membantu melakukan pencarian dan melibatkan kapal Antaasena, bahkan kapal milik Basarnas dan milik TNI AL hingga empat Speedboat milik BPBD, KPLP dan Polair dilibatkan mencari korban.
Dari empat korban tersebut diketahui identitasnya, yakni Hamkah, Abdul Rahman, Haikal, dan Muliansar, sejak Rabu (5/7) dinyatakan hilang.
“Kalau orang tengggelam, biasanya hari ketiga atau empat sudah mengapung, kemungkinan korban ini posisinya masing tenggelam,” kata Amir.
Berdasarkan data Posko Basarnas, jumlah penumpang yang diangkut kapal itu sebanyak 22 orang, 13 korban berhasil selamat, lima orang dinyatakan meninggal dunia, dan empat orang lainnya masih dicari.
Sebelumnya, peristiwa tenggelamnya kapal ambulans terjadi pada hari Rabu (5/6) pukul 15.00 WITA di Perairan Pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Kapal nahas tersebut mengangkut 22 orang, termasuk anak kecil dan pelajar usai menghadiri hajatan resepsi pernikahan anak dari Kepala Desa Mattiro Walie, Pangkep.
Lima orang penumpang kapal yang tewas tersebut masing-masing bernama Hasmawati (23), Nurfausia (16), Rahmawati (52), Ramlah (45), Mulianti (23).
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: