Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan SAR Nasional M Syaugi menyebut pihaknya pada Jumat (2/11) akan menurunkan kapal dengan jangkar empat untuk mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Senin (29/10).
“Sehingga nanti kapal bisa berhenti d atas air tanpa bergerak. Setelah itu baru dilakukan proses pencarian,” kata Syaugi di Posko JITC, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis malam (1/11).
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas yang ikut dalam proses pencarian menyebut, proses pencarian CVR menjadi sulit karena di bawah laut yang menjadi titik pencarian ada pipa pertamina yang membuat Kapal Baruna Jaya tak bisa menurunkan jangkar di situ.
“Tadi itu karena ada pipa Pertamina kami harus mundur sekitar 550 meter untuk mengoperasikan Remote Operating Vehicle. Tapi karena sulitnya arus kami pindah ke titik lain yang diduga menyimpan banyak serpihan,” ucap dia.
Menurut Ilyas sejak awal Kapal Riset Baruna Jaya I milik BPPT yang digunakan mencari kotak hitam Lion Air JT610 memang sudah mendeteksi dua sinyal yang satu di antaranya menghasilkan temuan FDR.
Ant. cvr
Artikel ini ditulis oleh: