Jakarta, Aktual.com — Banyak rakyat Indonesia tidak mengerti apa rencana dibalik pencitraan demi pencitraan, yang dilakukan aktor-aktor politik yang sedang manggung saat ini.

Padahal pencitraan yang dilakukan itu ada tujuan dan dalang dibelakangnya. Ketika ada yang mencoba mengkritisinya, rakyat Indonesia yang sudah terbuai dan gagal paham dengan pencitraan sang aktor justru melakukan serangan balik.

Dipikirnya, kritik yang dilayangkan semata karena tidak suka secara pribadi terhadap sang aktor. Demikian disampaikan ketua panitia Rapat Kerja Nasional Gerakan Selamatkan Indonesia Bastian P Simanjuntak di Jakarta, Selasa (29/3) malam.

Fenomena yang terjadi seperti saat ini sebenarnya sudah bisa dibaca. Sayangnya tidak semua bisa membacanya dengan baik. Yang ada, sebagian kita justru terbuai oleh pencitraan demi pencitraan sang aktor politik.

“Aktor-aktor yang sedang manggung saat ini sudah seperti pahlawan, seperti nabi atau bahkan menjadi tuhan dimata mereka.”

Bastian yang juga Presiden Gerakan Pribumi Indonesia menyatakan, sudah saatnya seluruh rakyat Indonesia, khususnya yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan Indonesia, bersatu. Yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Sebelumnya, dia mengatakan saat ini kader-kader neolib terbukti masih bercokol di posisi-posisi penting negara. Karena posisinya itu pula mereka semakin lancang dan lantang menyuarakan agenda-agenda politiknya di republik ini.

“Dia ini ngotot dengan pembangunan reklamasi Pantai Utara Jakarta, dan dia akan menjual Ancol kepada asing.”

Sampai-sampai, ada salah satu calon pemimpin daerah yang sedang berkuasa ngotot membuat partai illegal sendiri. Partai itu menggunakan nama yang dalam bahasa Batak disebut Matemahok yang artinya Mati Aja Luh.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu