Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) memasuki ruang sidang untuk menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (4/4). Sidang ke-17 tersebut beragendakan pemeriksaan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA FOTO/Gilang Praja/hma/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Basuki Nurul Qomar merupakan nama Ahok yang baru dengan bahasa Arab, begitu Ahok bercerita tentang namanya yang sempat ingin digunakan sebagai nama masjid raya di Daan Mogot.

Nama tersebut merupakan berian dari Ketua GP Ansor Yaqut Cholil. “Ada pejabat di DKI yang usul nama saya, ‘bagaimana masjid raya Daan Mogot dikasih nama Nurul Qomar. Supaya orang tahu Bapak yang bikin’,” ujar Ahok di Kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jumat (7/4).

Tapi, Ahok mengklaim tak setuju dengan usul tersebut. Ahok mengatakan masjid itu lebih tepat menggunakan nama KH Hasyim Asyari, terlebih lokasi masjid dekat dengan Jalan Hasyim Asyari.

“Saya bilang enggak boleh (pakai nama Nurul Qomar), kami kan mau tegakkan Islam Rahmatan lil alamin. Jadi pakai KH Hasyim Asyari.”

Rencananya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan meresmikan Masjid Raya Daan Mogot pada Minggu, 16 April 2017.

Sekretaris Daerah Saefullah menyampaikan, masjid raya tersebut akan diberi nama Masjid KH Hasyim Ashari. “Peresmian masjid raya tanggal 16 April. Sudah fixed sama Pak Jokowi yang resmikan,” kata Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby