Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath pesimis aksi long march yang akan digelar pada Sabtu 11 Februari 2017 atau aksi 112 jadi dilaksanakan.

Sehingga FUI memutuskan untuk mengubah agenda aksi tersebut menjadi dzikir dan tausiyah nasional.

Perubahan ini juga diikuti dengan penggeseran lokasi aksi yang sebelumnya berpusat di Monumen Nasional (Monas) dipindahkan ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Untuk itu kami juga menggeser pusat Aksi 112 dari Monas-HI ke Masjid Istiqlal,” ujar Al Khaththath, di Jakarta, Kamis (9/2).

“Hal ini merupakan inisiatif dan kearifan para ulama dan habaib serta pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam FUI untuk menjaga kemurnian dan keselamatan perjuangan umat Islam,” sambung dia.

Kata dia, tujuan Aksi 112 ini tetap seperti semula, yakni menolak penodaan Alquran, menolak kriminalisasi ulama dan penghinaan terhadap ulama, menjaga Pilkada DKI yang jujur dan adil serta mewajibkan umat untuk memilih gubernur Muslim.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Masjid tersebut terkait dengan penggeseran lokasi aksi yang akhirnya bakal dilaksanakan di Istiqlal. Karena itu dia mengimbau agar peserta Aksi 112 menjaga ketertiban dan keamanan bersama-sama.

“Setelah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal maka kami menyerukan kepada para peserta aksi 112 untuk ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban serta kebersihan lokasi aksi di Masjid Istiqlal dan sekitarnya,” tutup dia.

Dalam konferensi pers ini, turut hadir Ketua DPP FPI Sobri Lubis, perwakilan dari Korps Mubaligh DKI Jakarta serta Koordinator Gerakan Nasional Komando Kawal Al Maidah (Kokam) Mashuri Masyhuda.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby