Jakarta, aktual.com – Batara Harahap memberikan klarifikasi atas tuduhan keterlibatannya dalam perusakan fasilitas PT Timah saat aksi massa. Ia menegaskan perannya hanya sebagai penggerak massa, bukan pelaku perusakan.
Ia mengungkap menerima arahan langsung dari gubernur saat itu sebelum aksi 6 Oktober berlangsung. Batara menyebut pemicu gerakan karena sikap PT Timah kepada masyarakat.
“PT Timah tidak lagi menghargai masyarakat dan putra daerah,” Ujar Batara, dikutip Minggu, (7/12/2025).
Menurut Batara, ia diminta menyusun kekuatan massa dan menggelar aksi besar-besaran di kantor perusahaan. Ia juga menerima pesan bahwa massa tidak boleh membubarkan diri sebelum pejabat terkait datang ke lokasi.
Ia mengklaim telah diminta menunda aksi karena agenda kedatangan presiden, namun menolak karena persiapan telah matang.
“Undangan sudah tersebar dan massa sudah siap, jadi tidak bisa ditunda,” katanya.
Situasi di lapangan akhirnya berubah ricuh di luar kendalinya saat jumlah massa membesar. Ia mengakui terjadi pembakaran, perusakan kaca, dan pagar saat kerumunan tak terkendali.
Batara menyatakan pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kerusuhan dan kerusakan tersebut.
“Yang menyuruh menggelar aksi dan memberi dana adalah Hidayat Arsani,” katanya.
(Muhammad Hamidan Multazam)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















