Dirjen IKM Kemperin menjelaskan, pihaknya akan mendirikan material center di Semarang Jateng, untuk mengatasi kesulitan bahan baku batik. “Nantinya perajin baik akan saya temukan dengan pihak industri agar terjadi link and match dalam pasok bahan baku ini,” kata Gati.

Sementara untuk mengatasi anjloknya pemasaran, Kemperin akan mengembangkan pemasaran online dengan nama e-smart yang menggandeng perusahaan online. Kemperin juga akan membuat film yang memuat utuh seputar batik, sehingga berbagai persepsi keliru masyarakat soal batik cap atau printing, bisa diluruskan.
Sementara Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram juga menyatakan dukungannya atas  terbentuknya APPBI ini.
“Kemenkop dan UKM yang salah satu tugasnya adalah melakukan koordinasi dan membuat kebijakan, mendukung terbentuknya APPBI ini,” katanya.
Menurut Agus Muharram, dalam organisasi APPBI ada kata kunci yaitu, pengrajin dan pengusaha bersatu dalam satu wadah asosiasi.
“Artinya bukan hanya pengusaha saja, kan banyak sekarang asosiasi yang anggota hanya pengusaha, sementara pengrajinnya ada yang hanya mensuplai produknya, dengan harga yang ditentukan oleh pengusaha” katanya.