Pemulung mengangkat sampah yang bisa didaur ulang di TPA Antang Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/1). Luas area TPA Antang 14,3 hektar yang telah digunakan sejak tahun 1993 tersebut dianggap tidak mampu lagi menampung volume sampah kota Makassar yang mencapai 800 ton atau sekitar 4.000 kubik per hari. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww/16.

Makassar, Aktual.com – Demi percepat penyelesaian penanganan masalah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, para pekerjanya terutama yang menggunakan kendaraan alat berat harus lembur 48 jam.

Delapan unit eskavator yang dikerahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar diminta lembur dua hari berturut-turut demi kenyamanan warga Makassar.

 

Perintah itu disampaikan sendiri oleh Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto, pasalnya akibat saat sampah dirapihkan, ternyata muncul masalah baru. Yakni menyeruaknya bau tidak sedap gas metan dari sampah yang sudah menumpuk 10 tahun terakhir.

Saat memantau langsung TPA Antang Tamangapa, Kamis (24/3), Ramdhan bertekad ini harus selesai segera karena merupakan masalah serius. Dia pun meminta maaf secara terbuka kepada warga Makassar yang merasakan dampak langsung dari bau tidak sedap.

Kendati demikian, kata dia, lebih baik merasakan bau sehari tapi itu semua untuk melepaskan warga dari bau yang berkepanjangan dan menjadikan TPA bintang lima pertama di Indonesia.

“Alhamdulillah, kondisi TPA sudah semakin baik. Akses masuk ke pembuangan yang sebelumnya tertutup gunungan sampah kini sudah tembus dan bisa dilewati,” katanya.

Akhir bulan ini, di tempat yang sama Danny akan melantik kepala sekolah hasil lelang kemarin. Selain itu, ia juga berencana akan mengadakan kegiatan sarapan bareng di TPA ini.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Antara