Validasi dan approval surat suara dihadiri oleh tim kampanye pasangan calon dan pengurus partai politik peserta pemilu. Validasi dan Approval dilakukan untuk memastikan penulisan nama dan foto peserta pemilu benar.  AKTUAL/Tino Oktaviano

Ternate, Aktual.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ternate, Maluku Utara (Malut) melibatkan masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.

Ketua Bawaslu Kota Ternate Kifli Sahlan menyatakan saat ini personel yang dimiliki Bawaslu hingga tingkat kecamatan dan kelurahan masih minim, sehingga keterlibatan masyarakat dan mahasiswa sangat dibutuhkan selama pelaksanaan tahapan Pemilu 2019.

Dia mengatakan, di tingkat kecamatan, Bawaslu Ternate memiliki 3 orang komisioner. Kota Ternate terdiri dari Kecamatan Ternate Utara, Tengah, Selatan, dan Pulau, sedangkan di tingkat kelurahan hingga TPS, Bawaslu hanya memiliki satu orang pengawas.

“Jadi secara fisik, kami tidak mampu mengawasi secara luas, sehingga Bawaslu Ternate butuh sinergi dengan masyarakat,” katanya, Minggu (31/3).

Komisioner Bawaslu Provinsi Malut Aslan Hasan menjelaskan bahwa jika berbicara integritas tanpa diikuti sikap profesional, maka akan menjadi masalah. Begitupun sebaliknya, bahkan pendekatan hukum pun tak akan maksimal jika tidak diikuti dengan integritas.

Menurut Aslan, hampir sebagian masyarakat sudah terbiasa dengan pola konsolidasi dengan menghalalkan segala cara dan hal ini patut diantisipasi, karena rata-rata kontestan kerap mengambil cara yang tidak mendidik atau kontestan tidak memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh: