Bawaslu RI
Bawaslu RI

Jakarta, aktual.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Indonesia menyatakan niatnya untuk memantau kegiatan Munajat 212 yang akan berlangsung di Monas, Jakarta Pusat. Meskipun acara tersebut tidak mengundang kandidat presiden atau wakil presiden.

“Momentum kampanye yang bersih perlu dijaga dari praktik-praktik yang menodai kemurnian kampanye. Oleh karena itu, Bawaslu berkomitmen akan mengawal setiap kegiatan kampanye maupun kegiatan yang mengumpulkan banyak orang,” kata Komisioner Bawaslu, Puadi, saat dihubungi, Rabu (29/11).

Bawaslu bersiap menghadapi potensi kecurangan dalam pemilu yang mungkin terjadi pada acara-acara non-kampanye. Oleh karena itu, Bawaslu berencana untuk mendeploy anggotanya guna memantau jalannya Munajat 212.

“Mencegah praktik-praktik kampanye curang berlindung di balik kegiatan masyarakat seperti rencana kegiatan 212 di Monas,” katanya.

Bawaslu mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), terutama mengenai larangan-larangan yang dijelaskan dalam Pasal 280.

“Dalam setiap moment kegiatan kampanye yang akan dipastikan Bawaslu adalah adanya konten kampanye yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 280 ayat (1) dan adanya praktik politik uang,” katanya.

Persaudaraan Alumni (PA) 212 menegaskan bahwa mereka tidak mengirim undangan kepada calon presiden dan calon wakil presiden manapun untuk ikut serta dalam acara Munajat 212 di Monas. PA 212 menyatakan bahwa kegiatan ini semata-mata bertujuan untuk mendoakan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Palestina.

“Kami pastikan tidak mengundang capres-cawapres mana pun. Karena ini acaranya munajat untuk keselamatan umat menjelang Pemilu 2024 dan juga untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina,” kata Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin saat dihubungi detikcom, Rabu (29/11/2023).

Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa mereka tidak menentang jika nantinya ada calon presiden dan calon wakil presiden yang berkeinginan hadir. Namun, Novel Bamukmin menegaskan bahwa PA 212 tidak akan memberikan platform atau panggung kepada calon presiden dan calon wakil presiden tersebut.

“Undangan ini kan umum terbuka, ya kita tidak bisa tolak juga kalau mereka akan hadir, tapi kita tidak bisa kasih sambutan,” katanya.

Munajat 212 akan diadakan pada hari Sabtu, tanggal 2 Desember, mulai pukul 03.00 hingga 09.00 WIB. Acara akan dimulai dengan pelaksanaan salat tahajud, diikuti oleh sesi munajat dan tausiah yang disampaikan oleh para ulama.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain