Jakarta, Aktual.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah meluncurkan sebuah buku terkait pengawasan Pemilu. Buku berjudul ‘Serial Pengawasan Pemilu Partisipatif’ itu diluncurkan di kantor Bawaslu, Jakarta, Jum’at (8/6) kemarin.
Ketua Bawaslu, Abhan, mengungkapkan bahwa buku tersebut untuk mendorong pengawasan dan partisipasi dari masyarakat dalam hal kepemiluan.
Abhan menegaskan, buku itu dimaksudkan bukan untuk mengatur ceramah dari para pemuka agama seperti yang sempat ramai dan menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.
“Buku ini bukan untuk mengatur takmir masjid atau khotib. Kami buat buku bukan mengatur takmir untuk khotbah. Bagian dari serial pengawasan digunakan rujukan shalat Jumat atau Idul Fitri,” jelas Abhan.
Ia menambahkan, selama proses pembuatan buku tersebut, Bawaslu justru melibatkan tokoh agama seraya mengajak bersama-sama untuk bersinergi dalam menekan potensi pelanggaran dalam Pemilu.
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifudin, menambahkan bahwa bantuan tokoh agama tersebut menjadi bagian dari pengawasan supaya masyarakat semakin terajak dan mau melibatkan diri dalam pengawasan pemilu.
“Ini untuk menjawab pertanyaan publik seolah-olah kami mau mengatur materi khotbah,” katanya.