Jakarta, Aktual.com – Presidium Nasional Jaringan Advokat Pengawal NKRI (JAPRI) Abdul Fakhridz Al Donggowi meminta, Bawaslu bertindak tegas dan mengusut dugaan kampanye terselubung di acara Reuni 212 beberapa waktu lalu. Dalam konteks pembelajaran berdemokrasi menjelang Pilpres 2019, terdapat beberapa catatan.
Antara lain, meskipun panitia menyangkal tidak ada kampanye untuk Prabowo Subianto, tetapi faktanya, pihak penyelenggara mengundang Prabowo untuk hadir dalam gelaran reuni 212. Sehingga tidak terbantahkan bahwa kehadiran Prabowo tersebut sangat menguntungkan juga meningkatkan popularitas maupun elektabilitas.
Penyelenggara Reuni 212 tidak dapat membuktikan sebaliknya, yaitu dapat membuktikan penyelenggara telah mengundang Presiden Jokowi (Calon Presiden Nomor Urut 01) untuk hadir dalam Gelaran Reuni 212, padahal jelas-jelas Jokowi merupakan Alumni 212, Jokowi hadir pada Aksi 212 yang digelar 2 Desember 2016.
“Maka patut kita duga, sejak awal ada niat atau upaya terselubung dari Pihak Penyelenggara untuk memberikan panggung politik kepada Prabowo sebagai Calon Presiden Nomor Urut 02,” tegas Abdul Fakhridz, dalam siaran pers, Rabu (5/12).
Hal itu dikuatkan dengan fakta yang terjadi dilapangan seperti pemutaran rekaman Habib Riziq yang menyerukan “2019 Ganti Presiden”, Pemutaran Lagu “Astagfirullah Punya Presden Si Raja Bohong”, video dan foto yang beredar di media terkait sebagian peserta yang hadir di Reuni 212 dengan mengacungkan tangan simbol 2 Jari dan teriakan-teriakan 2019 Ganti Presiden.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara