Palangka Raya, aktual.com – Ketua Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Endrawati menyebut Pemilu 2019 rawan praktik mobilisasi massa, sehingga harus diantisipasi bersama-sama.
“Seperti pelaksanaan Pilkada 2018 potensi kecurangan yang terjadi seperti mobilisasi massa, politik uang dan penyalahgunaan formulir C6,” kata Endrawati di Palangka Raya, Minggu (10/3).
Untuk itu pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat di “Kota Cantik” bersama-sama melakukan pengawasan sehingga tercipta pemilu yang jujur, adil dan berkualitas tanpa segala bentuk kecurangan.
Pernyataan itu diungkapkan Endrawati disela sosialisasi pengembangan pengawasan pemilu dengan sasaran organisasi masyarakat, kalangan mahasiswa dan media massa.
“Melalui acara ini kami ingin mengandeng organisasi masyarakat dan seluruh elemen serta media massa untuk bersinergi dan meningkatkan peran pengawasan pemilu,” kata Endrawati.
Karena, lanjut dia, suksesnya pelaksanaan pilkada bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu tetapi juga keterlibatan seluruh elemen masyarakat yang ada.
“Kami harap masyarakat turut lakukan pengawasan. Jika ada potensi kecurangan laporkan dengan bukti. Karena keterbatasan SDM yang dimiliki, tak mungkin kami bisa menjangkau seluruh lapisan dalam mengawasan pemilu,” katanya.
Dalam acara itu turut hadir dan sebagai pemateri Komisioner KPU Kalimantan Tengah, Eko Wahyu Sulistyobudi yang memberikan materi terkait tahapan, peserta pemilu serta peran masyarakat dalam menyukseskan Pemilu 2019.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin