Pimpinan Bawaslu RI Nasrullah menunjukan aplikasi Bawaslu Tv saat acara pelunucuran TV Streaming Bawaslu di ruang rapat Bawaslu RI, Jakarta, Senin (13/2/2017). TV Bawaslu hanya menginformasikan berita-berita seputar kegiatan pemilu dan kegiatan yang terkait dengan demokrasi. TV Bawaslu dibuat dalam format streaming dikarenakan frequensi TV di Indonesia sudah dibatasi, dan sudah tidak tersedia lagi. AKTUAL/Munzir
TV Bawaslu hanya menginformasikan berita-berita seputar kegiatan pemilu dan kegiatan yang terkait dengan demokrasi. TV Bawaslu dibuat dalam format streaming dikarenakan frequensi TV di Indonesia sudah dibatasi, dan sudah tidak tersedia lagi. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisoner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja meminta kontestan Pilkada DKI Jakarta untuk mengendalikan massanya masing-masing menjelang pemungutan suara pada 19 April mendatang. Hal ini disampaikan Rahmat karena adanya upaya pengerahan massa dari masing paslon ke TPS pada 19 April.

Pengendalian ini nantinya untuk menghindari kegaduhan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jangan sampai ada massa dari luar, membuat TPS jadi gaduh. Nah kalau sudah gaduh kan sudah masuk dalam pelanggaran pidana,” ucap Rahmat dalam audensi antara Bawaslu RI dengan wartawan di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Bawaslu RI, kata Rahmat sudah menginstruksikan kepada Bawaslu DKI Jakarta untuk berkoordinasi dengan masing-masing paslon agar menciptakan situasi yang aman dan nyaman menjelang dan saat pemungutan suara. Bawaslu DKI juga, lanjutnya dapat menegaskan kedua kubu agar tidak melakukan pengerahan massa dan menghentikan pembagian sembako di hari tenang.

“Teman-teman kan harus menjaga kondusivitas warga DKI Jakarta, mereka punya privilege untuk memilih dengan nyaman. Jadi jagalah kondusivitas DKI untuk memilih dengan nyaman di tiap-tiap TPS, sehingga diharapkan nanti mengawasi pun tidak membuat suasana gaduh dan tidak kondusif,” imbuh dia.

Seperti yang diketahui, putaran kedua Pilkada DKI Jakarta akan diwarnai oleh pengerahan massa yang dilakukan oleh kedua kubu. Rencana ini sendiri diawali oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI-P) yang menginstruksikan dan menugaskan seluruh kader di seluruh daerah untuk berangkat ke Jakarta untuk membantu memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI.

Dalam instruksi yang dituangkan pada surat DPP PDIP bernomor 2654/IN/DPP/III/2017 yang ditandatangani oleh Ketua DPP Bambang DH dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Melalui surat yang dikeluarkan di Jakarta pada 16 Maret 2016 itu, DPP PDIP menginstruksikan dan menugaskan seluruh pimpinan beserta anggota fraksi PDIP Perjuangan DPRD Kota/Kabupaten seluruh Indonesia untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot di putaran kedua.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid