Jakarta, aktual.com – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan pelanggaran pemilu terhadap dugaan surat suara tercoblos di Mekah, Arab Saudi.
“Hasilnya kami sudah dapatkan. Jadi berdasarkan laporan hasil pengawasan, tidak ditemukan dugaan pelanggaran karena pada saat itu ada situasi yang membuat pemilih tidak membuka dulu kertasnya (kertas surat suara),” kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, di kawasan Gambir, Jakarta, Selasa (13/2).
Lolly mengatakan bahwa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Mekah telah bertugas sesuai prosedur untuk mengingatkan pemilih mengecek surat suara Pemilu 2024 yang diterimanya.
“KPPS sudah menjalankan prosedur. Setiap orang yang ke bilik suara sudah diingatkan, ‘buka dulu, ya, apakah surat suaranya rusak apa tidak’. Nah, beliau ini lupa tidak dicek dulu, sehingga begitu di dalam lalu beliau dalam klarifikasinya menyatakan bingung tiba-tiba beliau pilih kok ada dua lubangnya,” ujar Lolly.
Oleh sebab itu, kata dia, Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN) di Mekah telah mengklarifikasikan kembali kepada pemilih tersebut.
“Tetapi begitu ditanyakan secara kronologis, apakah mungkin beliau nyoblos dua kali tanpa sadar? Itu juga terjadi dalam proses klarifikasi yang dilakukan oleh Panwas,” tuturnya.
Lolly menjelaskan bahwa berdasarkan hasil klarifikasi oleh Panwaslu LN maka kasus tersebut dinyatakan telah selesai ditelusuri.
“Jadi yang menyatakan selesai itu ada pernyataan saksi partai lain yang menyatakan bahwa surat suaranya kemudian diganti. Jadi kalau surat suara rusak kan bisa minta diganti. Itu prosesnya sudah dilakukan,” katanya.
Sebelumnya, Lolly mengatakan mendapatkan banyak informasi dari masyarakat mengenai viralnya kabar dugaan surat suara tercoblos di Mekah, Arab Saudi.
“Banyak ya informasi yang disampaikan masyarakat, banyak. Misalnya yang viral itu yang Mekah yang ditemukan surat suara tercoblos duluan. Nah, kami langsung memerintahkan Panwas untuk melakukan penelusuran terhadap informasi itu,” ujar Lolly.
Sementara itu, akun media sosial X, @brother_djon pada hari Sabtu (10/2) pukul 20.02 WIB mencuit: “Ustadz Abdul Wahid ketika nyoblos (mencoblos, red) di Mekah ternyata nomor 2 sudah tercoblos, kecurangan yang nyata Kisanak astaghfirullah ….”
Cuitan tersebut hingga Senin (12/2) pukul 12.20 WIB telah mendapatkan 14.000 akun mengunggah ulang, 46.000 akun menyukai, dan 3,2 juta tayangan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, pemilu anggota legislatif (pileg) juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
KPU RI juga telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Setelah masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang pada tanggal 11—13 Februari. Selang sehari, 14 Februari 2024, pemungutan Pilpres, Pileg, termasuk Pemilu anggota DPD RI.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain