Karenanya, ia pun memperingatkan pemerintah agar segera merespon masalah ini secepat mungkin, agar komunis tidak berkembang lebih jauh di tengah masyarakat.

“Di butuhkan ‘Good will’ pemerintah melalui pendidikan karakter, pendidikan pancasila atau kalau di pesantren ya pendidikan akhlakul karimah”, tegasnya.

Sementara itu di kesempatan terpisah, mantan Kassospol TNI, Letjend (Purn) Syarwan Hamid mengamini apa yang diucapkan oleh Kyai Hisyam. Menurutnya, kemunculan lambang palu arit yang marak di berbagai daerah sudah membuktikan bahwa PKI masih ada.

“Komunisme tetap ingin kembali di pentas politik di Indonesia. Kenapa September selalu marak kegiatan PKI, karena di bulan inilah digunakan sebagai momentum kebangkitan PKI”, sebut mantan Mendagri era Soeharto ini.

Jadi sambung Syarwan, kalau Presiden Jokowi bertanya tunjukan mana PKI, akan saya tunjukan itu semua ada di depan matanya dan saya yakin TNI tak akan membiarkan PKI untuk bangkit kembali karena TNI cinta Pancasila dan cinta senior TNI yang telah dibantai PKI.

“Jadi masyarakat harus tetap waspada terhadap maraknya simbol-simbol PKI yang muncul dan menumpang dan memanfaatkan berbagai unjuk rasa warga di berbagai daerah”, pungkas Syarwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid