Jakarta, Aktual.com – Penting bagi kaum muslim untuk lebih teliti lagi dan memastikan jenis halal atau haram terhadap makanan yang akan dibeli, pasalnya penjualan olahan daging Babi bukan hanya dilakukan pada tempat-tempat tertentu saja, namun di tempat Bazar Ramadhan sekalipun penjualan tersebut terjadi.
Seperti yang ditemukan oleh Aktual.com di Mall Summarecom Serpong Tangerang, terdapat stan (booth tempat penjualan) Lee Siang yaitu irisan dedeng bakar daging babi.
Berdasarkan keterangan penjualnya (sales) yang tidak mau menyebut namanya, dendeng daging babi tersebut dijual dengan harga Rp50 ribu per on, dendeng Lee Siang ini katanya merupakan resep rahasia turun temurun yang menjadi makanan khas negeri tetangga (Singapura).
“Kita menjualnya Rp 50ribu per on, ada daging babi dan ada dari usus babi. Selain di Bazar ini, Lee Siang ada di Mall Kelapa Gading 1 lantai dasar, kalau mau delivery ke 081322282xxx / 081807485xxx ata BBM 76B80xxx, minimal pesannya 3 ons untuk wilayah Jabodetabek,” Jelasnya yang mengaku sebagai sales, Minggu malam (19/6)
Kemudian saat ditanya mengapa penjualan dendeng babi dilakukan di tempat bazar ramadhan? Dia beralasan bahwa kejadian ini merupakan kesalahan dari Event Organizer (EO) yang tidak memberi tahu sejak semula bahwa tema yang diangkat bazar adalah terkait Ramadan.
Dia melanjutkan bahwa bazar tersebut akan diselenggarakan selama 2 minggu dan dia telah menyewa stan selama 2 minggu, namun oleh karena pihak manajemen mall tidak membolehkan penjualan Lee Siang di tempat bazar ramadhan, maka kontraknya hanya diperbolehkan 1 minggu.
“Ngak boleh sama mallnya karena temannya sedang remadhan, karena kita sudah bayar sewannya 2 minggu tapi diselesaikan satu minggu hari ini terakhir. Jadi EO nya yang salah, soalnya dia terima ini (Lee Siang),” tutur Sales.
Adapun diketahui sewa stan selama 2 minggu sangat bervariasi, mulai dari Rp6,5 juta hingga Rp8,5 juta.
Kemudian, berdasarkan keterangan beberapa narasumber di lapangan, secara tervalidasi mengatakan nama dan nomor handphone yang sama bahwa EO-nya adalah Cici Hilda.
Saat Aktual menghubungi Cici Hilda, pada awal pembicaraan dia mengaku sebagai EO bazar tersebut, namun setelah pertanyaan disampaikan dia menyangkal selaku EO.
“Keterangan itu salah, saya bukan EO-nya,” tandasnya terburu-buru memutuskan obrolan di handphone.
Laporan: Dadang
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta