Kampar, aktual.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan jejak-jejak harimau sumatera dewasa di Desa Sibiruang, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BBKSDA Riau, Bintang Hutajulu di Pekanbaru, Sabtu (29/6) mengatakan jejak harimau tersebut mulai ditemukan warga dalam waktu sepekan terakhir.
“Dilihat dari jejaknya dipastikan individu dewasa. Namun kita belum bisa pastikan jumlahnya,” katanya.
Dia mengatakan pada Senin lusa, pihaknya akan segera menurunkan tim untuk meneliti temuan jejak si raja rimba bernama latin Panthers tigris sumatrae tersebut. Tidak menutup kemungkinan, BBKSDA Riau juga akan memasang perangkap dan kamera pengintai di sekitar lokasi.
Lebih jauh, dia mengatakan masyarakat setempat sangat khawatir dengan munculnya jejak-jejak harimau yang berada tidak jauh dari pemukiman. Akhir pekan ini, beberapa anggota BBKSDA Riau telah turun ke desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi penanganan konflik dengan harimau.
Dia mengatakan sejatinya, temuan jejak kaki harimau di wilayah itu berulang kali terjadi. Pada 2018 lalu jejak telapak kaki harimau juga pernah ditemukan di Desa Muara Takus. Namun, meskipun telah dipasang kamera pengintai individu harimau itu tidak pernah terlihat.
“Tahun lalu juga ada temuan jejak di Muara Takus, namun setelah kita pasang kamera juga tidak terekam. Mungkin hanya melintas. Walau begitu, kita tetap memandang serius hal ini dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” katanya.
Bintang mengatakan Desa Sibiruang secara geografis terletak di sekitar lanskap Suaka Margasatwa Rimbang Baling wilayah Utara. Sementara SM Rimbang Baling sendiri jika dilihat lebih jauh juga akan tembus dengan Taman Nasional Batang Gadis.
Taman Nasional Batang Gadis yang berada di Provinsi Sumatera Utara, kata Bintang merupakan salah satu rumah harimau sumatera. Kawasan itu masih terjaga sangat baik. Hutan-hutan di daerah perbukitan itu juga masih terjaga.
“Hutannya masih bagus di sana dan menjadi rumah harimau. Jadi mungkin daerah sana menjadi area jelajah harimau,” ujarnya.
Temuan jejak harimau di Kampar itu saat ini viral di media sosial. Masyarakat mengunggah temuan jejak harimau yang berukuran cukup besar tersebut. Harimau dan manusia kerap berkonflik di Riau. Pada 2018 lalu, Bonita yang merupakan harimau betina dewasa menjadi terkenal setelah menghabisi nyawa dua manusia di Kabupaten Indragiri Hilir.
Selanjutnya pada awal 2019 ini, harimau kembali memangsa seorang karyawan perusahaan perkebunan yang juga di Indragiri Hilir. Kemunculan harimau tersebut akibat si kucing belang itu merasa habitatnya yang mulai terganggu oleh aktivitas Manusia.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin