Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia pada Maret 2015 sebesar 0,17 persen. Beberapa penyebab terbesar inflasi tersebut yaitu bensin dan bawang merah, dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,1 persen. Kenaikan harga bensin dari Februari 2015 sebesar 4,01 persen, sedangkan bawang merah mengalami kenaikan harga 29,05 persen.

“Bensin itu karena ada penyesuaian harga minyak mentah dunia, lalu kenaikan harga premium,” ujar Kepala BPS, Suryamin di kantor BPS Jakarta, Rabu (1/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, penyebab inflasi lainnya adalah beras dengan andil 0,09 persen dan bobot 4,62 persen, kenaikan harga beras dari Februari 2015 sebesar 2,24 persen. Selanjutnya yaitu bahan bakar rumah tangga atau LPG nonsubsidi 12 kg, andil inflasi 0,03 persen dan kenaikan harga 1,51 persen.

“Kalau beras ini, harganya naik karena pasokan sedikit belum panen raya. Pemerintah perlu kontrol terus harga beras,” pungkasnya.

Penyebab inflasi selanjutnya yaitu rokok kretek dan filter andil 0,02 persen, kenaikan harga 1,01 persen. Upah buruh bukan mandor andil inflasi sebesar 0,02 persen dan kenaikan harga sebesar 0,86 persen di 14 kota IHK, kenaikan tertnggi terjadi di kota Dumai 37 persen dan Cirebon 8 persen.

Artikel ini ditulis oleh: