Jakarta, Aktual.com — Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) ketika mudik dan lebaran meningkat drastis dan berpotensi menyebabkan kelangkaan di berbagai titik SPBU. Untuk mencukupi hal tersebut, Pertamina melakukan penambahan impor kuota BBM dengan mengajukan kuota impor BBM dengan dispensasi khusus di kementerian perdagangan.

Direktur Energy Watch Indonesia (EWI) menilai jika sampai Pertamina mengalami kehabisan stok BBM jenis premium maka sudah seharusnya Menteri BUMN Rini Soemarno mencopot Dirut Pertamina, Dwi Soejipto.

“Jika sampai terjadi kelangkaan atau kurang pasokan BBM di tengah masyarakat musim mudik lebaran kali ini, tidak ada alasan lagi bahwa Dirut Pertamina harus dipecat dari posisinya karena telah dengan sengaja atau tidak sengaja menciptakan kekacauan dengan skala nasional pada musim mudik lebaran ini,” ujar Direktur Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Kamis (16/7).

Menurutnya, jika kelangkaan terjadi tidak ada alasan apapun dirut Pertamina harus dipecat. Mudik lebaran bulan peristiwa dadakan tapi peristiwa yang sudah pasti terjadi, tidak perlu diprediksi bahwa konsumsi pasti meningkat, dengan demikian Pertamina sudah harus bisa menghitung peningkatan konsumsi BBM yang meningkat besar pada musim mudik.

“Pertamina sudah harus menyediakan dan menyiagakan truk tanki BBM dengan kapasitas besar disetiap SPBU sepanjang jalur mudik sebagai stok cadangan yang bergerak. Minimal 2 hari sebelum puncak mudik lebaran mobil stok truk tanki tersebut sudah berads di titik SPBU jakur mudik mengantisipasi kemacetan. Masa hal begini saja tidak bisa diurua dirut pertamina, bisanya apa dong Dwi Sucipto itu,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang didapat Aktual, impor minyak terkendala prosedur surveyor sehingga stok BBM di darat terutama di depo sangat kurang untuk kebutuhan lebaran. Stok saat ini terdapat di kapal-kapal yang masih harus diturunkan ke darat dan kemudian didistribusikan ke depo kecil dan SPBU. Namun, penurunan BBM tersebut terkendala gelombang besar yang melanda sebagian wilayah laut Jawa dan samudera Hindia serta wilayah laut lainnya, sehingga menghambat pembongkaran kapal tanker.

‎Pemudik pun dihimbau untuk mengisi penuh penuh tanki mobilnya dan berhemat jangan melakukan banyak perjalanan.

Pertamina ketika dihubungi terkait peningkatakan kebutuhan dan importasi BBM ke Kementerian Perdagangan saat mudik dan lebaran hingga saat ini belum memberikan tanggapan.

Untuk diketahui, stok BBM nasional periode bulan Ramadhan dan Lebaran (2 Juli sampai dengan 1 Agustus 2015) untuk premium mencapai 1.458.828 Kiloliter (17,8 hari). Minyak solar 1.468.521 Kiloliter (23,6 hari), Avtur 323,737 Kiloliter (25,4 hari), Pertamax 183,342 Kiloliter dan Pertamax plus 11.662 Kiloliter (37,6 hari).

Untuk region S&D III dan IV yang meliputi Jakarta, tegal hingga Pengapon, kementerian ESDM setidaknya telah menambah 11 jam operasional pengisian terminal BBM untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan BBM di sektor hilir.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka