“Dari angka tersebut, setelah dilakukan penghitungan dihasilkan HPP rata-rata Rp11.767 per kilogram,” ujarnya.

Ia mengatakan, penghitungan tersebut, sudah termasuk keuntungan petani 10 persen. Pada dasarnya, kata Khabsyin, petani tebu tidak meminta HPP tinggi, akan tetapi angka Rp11.767 per kilogram dinilai cukup wajar. Alasannya pabrik gula hanya memberikan rendemen 7,5 persen akibat pabrik gula sudah berumur tua.

“Kondisinya akan berbeda, ketika rendemen bisa lebih tinggi, sehingga besaran HPP bisa dibawah angka tersebut,” ujarnya.

Misalkan, kata dia, tingkat rendemennya bisa mencapai 8,5 persen, maka HPP hanya Rp10.500 per kilogram.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka