Jakarta, Aktual.co — Harga beras lokal Papua yang umumnya berasal dari Kabupaten Jayapura dan Keerom, kini melampaui harga beras antarpulau tanpa merek asal Makassar, Sulawesi Selatan. Pantauan di Pasar Youtefa, Kota Jayapura, Kamis (9/4), harga beras lokal RP11 ribu per kilogram, sementara beras antarpulau Rp10 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang beras di Pasar Youtefa, Nompo mengungkapkan, tingginya harga beras lokal terjadi sejak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Sebelumnya harga beras lokal paling tinggi Rp9 ribu atau Rp10 ribu per kilogram, tapi pas BBM naik jadi Rp7.400 per liter, harganya langsung naik, sekarang saya ambil dari pedagang Rp10 ribu dan saya jual Rp11 ribu,” tuturnya.

Sedangkan beras antarapulau, kata Nompo, harganya relatif stabil meski ada kenaikan harga BBM.

Salah seorang warga Kota Jayapura, Mia yang sedang membeli beras, mempertanyakan beras lokal dan antarpulau yang relatif setara harganya.

Menurut Ria, bahkan beras antarpulau masih bisa ia dapatkan seharga Rp10 ribu per kilogram dengan kualitas beras yang bagus, sementara beras dari Koya (lokal) Rp11 ribu per kilogram.

Menurutnya, jika disuruh memilih, ia lebih suka mengkonsumsi beras lokal ketimbang beras antarpulau, namun jika harganya yang meski beda tipis tapi sangat dirasakan dampaknya oleh Ria yang hanya seorang ibu rumah tangga.

“Memang hanya beda Rp1000 per kilogram, tapi kalau beli lebih dari satu kilogram, terasa berat, padahal saya ini lebih suka beras lokal karena biasanya bebas dari bahan campuran berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka