Jakarta, Aktual.co —   Produk ritel akan mengalami kenaikan harga kurang lebih sebesar 10-15 persen akibat dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp2.000 per liter oleh pemerintah.

“Mau tidak mau pasti akan berdampak, perhitungan kenaikan sebesar 10-15 persen,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Satria Hamid Ahmadi, di Jakarta, Selasa (18/11).

Satria menjelaskan, kenaikan harga untuk produk-produk ritel tersebut akan terjadi secara bertahap hingga awal tahun 2015 mendatang, namun dia mengharapkan pemerintah bisa segera melakukan operasi pasar agar harga-harga kebutuhan pokok bisa segera stabil.

“Kenaikannya akan bertahap, dan juga sejalan dengan efek dari pemerintah apa bisa meredam dampak dari kenaikan BBM, jika tidak diredam pasti bisa tidak akan terkendali pada 2015 nanti,” ujar Satria.

Menurut Satria, selain menyarankan untuk segera melakukan operasi pasar, pemerintah diharapkan juga mampu menindak tegas para spekulan yang dengan sengaja menimbun barang khususnya kebutuhan pokok.

Selain itu, lanjut Satria, sejak diumumkannya kenaikan BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter, telah terjadi penurunan jumlah pengunjung ke toko ritel.

“Sejak diumumkan tadi malam, terjadi penurunan jumlah kunjungan per hari ini. Para konsumen juga menahan untuk membeli, dan itu langsung terjadi,” ujar Satria.

Satria menambahkan, selama ini pihaknya juga telah turut serta dalam menjaga dan menstabilkan harga kebutuhan pokok dan bekerja sama dengan para pemasok agar bisa memberikan produk dengan harga yang relatif stabil.

Sementara untuk pasokan produk ke ritel, lanjut Satria, hingga saat ini kondisinya masih aman dan memenuhi kebutuhan masyarakat paling tidak hingga akhir tahun 2014.

“Pasokan aman sampai akhir tahun, dan masih mencukupi. Tantangannya adalah bagaimana harga tidak semakin melonjak dan pemerintah melakukan operasi pasar terhadap produk kebutuhan masyarakat strategis yang akan naik,” kata Satria.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka