Jakarta, Aktual.co — Sejumlah Supir angkutan umum jalur Kota Gorontalo-Kabupaten Gorontalo Utara belum berani menaikkan tarif seiring kenaikkan harga BBM, lebih memilih tunggu keputusan resmi Gubernur.
“Kami menunggu keputusan gubernur terkait penetapan kenaikan tarif angkutan umum untuk jalur dalam dan luar kota,” ujar Bakulu, salah satu supir angkutan umum, Selasa (18/11)
Adapun jalur yang dilewati keseharian oleh supir itu, yakni Kwandang-Isimu-Limboto-Kota Gorontalo maupun jalur Kwandang-Gentuma-Atinggola. Alasan lainnya, supir tersebut belum menaikkan harga sewa karena ia masih mengisi bensin dengan harga lama, sehingga belum tepat jika harus menaikkan harga tarif.
Ia berharap, penetapan tarif angkutan umum pascanaiknya harga BBM segera diterbitkan pemerintah daerah.
Sopir lainnya, Diddy, sementara memikirkan menaikkan tarif angkutan pada Rabu (19/11), jika belum ada respon pemerintah daerah. Rencananya, untuk tarif angkutan jalur Kwandang-Kota Gorontalo yang sebelumnya Rp20.000 perorang, akan dinaikkan Rp25.000 perorang. Sementara untuk jalur Kwandang-Limboto yang sebelumnya Rp13.000 perorang akan dinaikkan Rp18.000 perorang.
“Jadi kenaikkannya rata-rata Rp5.000 perorang,” ujarnya yang mengaku sudah melayani penumpang jalur Kwandang-Gentuma-Atinggola sejak pukul 07.00 Wita dengan tarif lama.
Hal sama diungkapkan Dian Daud, warga Pentadio, Kabupaten Gorontalo yang mengaku masih membayar sewa angkutan dengan tarif lama.
“Setiap harinya saya memanfaatkan angkutan umum menuju tempat bekerja di wilayah Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara dengan harga sewa Rp12.000,” ujarnya.
Meski belum ada kenaikan tarif angkutan umum saat ini, namun Dian yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan III ini berharap, kenaikan tarif angkutan umum tidak signifikan.
“Saya berharap kenaikan tarif angkutan umum tidak lebih dari Rp2.000 perorang, agar tidak terlalu memberatkan,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka