Jakarta, Aktual.com — Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti memantau penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi baru-baru ini, tidak terlalu berpengaruh pada tingkat deflasi.

Bahkan, di saat yang sama harga-harga pangan justru mengalami fluktuatif dipasaran masyarakat, dengan demikian penurunan harga BBM yang dimaksud tidak mampu memacu terjadinya deflasi lebih dalam pada bulan Mei ini.

Selain itu, dia menambahkan para pelaku usaha seperti jasa logistik kurang menerima manfaat secara signifikan, hal ini menurutnya karena angkutan yang digunakan oleh perusahaan logistik mayoritas menggunakan BBM Jenis solar.

“Pertamax turun yang hanya Rp300 (per liter) memang ada penurunan konsumsi premium dan solar, tapi kecil. Karena konsumsi pertamax memang masih tidak terlalu besar dibandingkan dengan premium dan solar. Tapi itu semua kurang bisa dinikmati oleh sebagian pelaku usaha,” kata Yunita di Kantor BPS, Jalan Dr. Sutomo No. 6-8 Senin (16/5).

Dia menegaskan, harusnya penurunan harga premium dan solar lebih diutamakan karena jauh lebih berpengaruh terhadap deflasi dibandingkan penurunan jenis pertamax dan sejenis lainnya.

“Efek ke deflasi (penurunan harga pertamax) ada tapi kecil banget. Beda kalau yang turun itu Premium dan solar, maka akan terlihat dampaknya karena rata-rata angkutan logistik menggunakan kendaraan berbahan bakar premium dan solar,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka