Malang, Aktual.co — Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tidak serta merta tarif angkot di Kota Malang ikut turun.
Hal ini dikarenakan biaya operasional seperti harga oli, spare part dan sebagainya masih sangat tinggi pasca naiknya harga BBM beberapa waktu lalu. Penurunan harga bensin sebesar Rp900 tak berpengaruh sugnifikan bagi ongkos operasional bagi angkot.
“Bensin kan turun hanya Rp 900, sedangkan biaya operasional masih tinggi jadi para supir angkot masih tidak turunkan tarif,” kata Sekretaris Organda Kota Malang, Purwoko Cokro Darsono, di Malang, Jawa Timur, Jumat (2/1).
Pria yang akrab disapa Ipung ini menambahkan, harga minyak dunia yang tidak stabil juga menjadi alasan kenapa para supir angkot enggan menurunkan harga tarif.
“Kami dengar-dengar harga minyak ini akan naik turun, sehingga kalau kami turunkan dan harga BBM naik lagi nanti akan membingungkan,” kata dia.
Pemerintah Kota Malang belum membuat Peraturan Wali Kota (Perwal) baru untuk tarif harga angkot, sehingga tarif yang berlaku dilapangan saat ini sifatnya masih insidentil.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Wahyu Setiyanto mengatakan akan melakukan koordinasi dengan para supir angkot terkait penurunan harga BBM ini.
Diketahui, harga tarif angkot di Kota Malang bagi masyarakat umum Rp4000, sedangkan bagi para siswa Rp2500.
Artikel ini ditulis oleh: