Jakarta, Akual.com – Upaya ‘humanitarian intervention’ dirasa perlu dilakukan dalam rangka membebaskan sandera WNI oleh kelompok bersenjata di Filipina.
Demikan dikatakan anggota Komisi I DPR, Charles Honoris, Minggu (17/7). Menurutnya, Komisi I mendukung upaya operasi pembebasan demi keselamatan nyawa sandera WNI.
“Saya rasa operasi pembebasan untuk menyelamatkan manusia tidak dilarang. Tidak bedanya dengan operasi-operasi penyelamatan yang melibatkan militer asing dalam hal bencana alam seperti longsor dan gempa bumi,” ucap Charles.
Dalam hukum internasional, kata dia, dikenal doktrin humanitarian intervention, yakni militer negara asing atau pasukan yang diberikan mandat oleh PBB untuk bisa masuk ke wilayah kedaulatan sebuah negara dalam menyelamatkan nyawa manusia dan menghindari terjadinya pembunuhan massal.
Pada hal ini, dirinya memilih terminologi operasi pembebasan dibanding operasi militer, demi mengantisipasi konflik.
Ditambahkan, operasi pembebasan sandera WNI harus segera dilakukan karena bila menunggu terlalu lama dapat membahayakan nyawa para sandera. Apalagi, pemerintah tegas menyatakan tak mau membayar uang tebusan.
“Makin lama sandera ditahan oleh kelompok Abu Sayaf maka makin berbahaya pula nyawa para sandera. Penyelamatan nyawa para sandera harus diutamakan diatas kepentingan politik apapun. Ingat, kejahatan akan menang apabila orang baik tidak melakukan apapun,”
“Apabila sumber daya intelijen militer negara-negara di kawasan bisa dimaksimalkan saya yakin pembebasan sandera bukan hal yang mustahil dilakukan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: